Washington (ANTARA) - Amerika Serikat mengumumkan sanksi baru yang menargetkan program nuklir Iran, demikian disampaikan Departemen Keuangan AS pada Rabu (9/4).

“Hari ini, Kantor Pengawasan Aset Asing (OFAC) di bawah Departemen Keuangan menetapkan lima entitas dan satu individu yang berbasis di Iran sebagai subjek sanksi karena mendukung entitas utama yang mengelola dan mengawasi program nuklir Iran, termasuk Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) dan anak usahanya, Iran Centrifuge Technology Company (TESA),” bunyi pernyataan resmi dari Departemen Keuangan.

Sanksi tersebut diberlakukan sebagai bagian dari upaya untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir. Salah satu target sanksi adalah Atbin Ista Technical and Engineering Company (AIT), yang membantu TESA dalam memperoleh komponen dari pemasok luar negeri.

Ketua perusahaan tersebut, Majid Mosallat, juga turut dikenai sanksi. Pegah Aluminum Arak Company, yang memproduksi produk aluminium untuk TESA, juga masuk dalam daftar sanksi.

Baca juga: Iran perlu kembangkan senjata nuklir untuk penangkal

Selain itu, sanksi juga dikenakan terhadap Thorium Power Company, perusahaan yang didirikan oleh AEOI untuk mengembangkan teknologi reaktor berbahan bakar torium guna memproduksi uranium-233.

Baca juga: Presiden Trump ancam Iran dengan serangan bom jika tolak perundingan nuklir

Dua entitas lainnya yang turut dijatuhi sanksi adalah Pars Reactors Construction and Development Company, anak perusahaan AEOI yang menangani proyek pembangunan reaktor nuklir, serta Azarab Industries Co., kontraktor yang bergerak di bidang pembangkit listrik dan peralatan reaktor nuklir.

Sumber: Sputnik-OANA


 


Pewarta : Primayanti
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2025