Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengajak semua pihak untuk senantiasa mendukung industri perfilman Indonesia, merespons film animasi Jumbo yang telah mencapai 1,8 juta penonton sejak penayangan perdananya pada akhir Maret 2025.

"Film Jumbo karya cipta terbaik anak bangsa yang tidak kalah dengan animasi dari luar negeri. Mari kita menonton bersama dan dukung untuk Jumbo," kata Dasco sebagaimana keterangan diterima di Jakarta, Kamis.

Menurut Dasco, Jumbo merupakan film animasi yang bisa bersaing dengan karya dari luar negeri. Terlebih film tersebut digarap sutradara Ryan Adriandhy bersama sekitar 420 kreator dari seluruh Indonesia.

Baca juga: Animated film "Jumbo" rekindles millennial nostalgia for childhood
​​​​​​

Oleh karena itu, Dasco mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengapresiasi karya anak bangsa itu dengan meramaikan bioskop. Paling penting masyarakat menjadi bangga dan mendukung penuh karya bangsa sendiri.

Dasco mengaku menyaksikan Jumbo pada pemutaran perdananya. Ia hadir langsung bersama anggota DPR lainnya pada gala premier film animasi persembahan rumah produksi Visinema tersebut.

Menurut ia, kehadiran para legislator merupakan bentuk dukungan untuk perfilman tanah air, khususnya film animasi. Ia meyakini dukungan tersebut diperlukan agar karya-karya anak bangsa bisa dinikmati oleh sebanyak mungkin orang.

Baca juga: Daftar film seru di bioskop Indonesia pada April 2025

Dasco menambahkan karya film Indonesia harus terus berkembang agar dapat membuka lapangan kerja seluas-luasnya dan memberikan kesejahteraan bagi generasi masa depan.

Dipersembahkan oleh rumah produksi Visinema, film animasi Jumbo berkisah tentang anak bernama Don, diisi suara oleh Prince Poetiray dan Den Bagus Sasono, yang kerap merasa diremehkan teman-temannya.

Bertekad untuk membuktikan bahwa ia lebih dari sekadar anak yang sering gagal, Don bercita-cita memenangkan pertunjukan bakat di lingkungannya dengan menampilkan drama panggung yang terinspirasi dari buku dongeng peninggalan kedua orang tuanya yang telah tiada.

Namun, rencana Don berubah drastis ketika seorang anak nakal mencuri buku tersebut. Pada saat bersamaan, ia bertemu dengan arwah kecil bernama Meri, disuarakan oleh Quinn Salman, yang meminta bantuannya untuk kembali dipersatukan dengan makam keluarganya yang telah dirusak.

Petualangan penuh tantangan pun dimulai. Dalam perjalanan ini, Don dan Meri belajar tentang arti persahabatan sejati dan keberanian dalam menghadapi tantangan hidup.

Film yang digarap Ryan Adriandhy bersama sekitar 420 kreator Indonesia selama lima tahun ini berhasil menarik total satu juta penonton pada Minggu (6/4) atau tujuh hari sejak penayangan perdananya pada 31 Maret 2025.


Pewarta : Fath Putra Mulya
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025