Bima (ANTARA) - Ikatan Wera Nusantara (IKRA), menggelar pertemuan dengan Pemerintah Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), untuk mematangkan kesiapan Festival Sangiang (FSA) 2025.
Pertemuan tersebut, dihadiri Ketua Umum IKRA Prof. Muhtar, Bupati Bima Ady Mahyudi, Wakil Bupati Irfan Zubaidy, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bima dan secara daring Jamal Ikraman selaku Ketua Komite Pengarah FSA 2025.
"Pada kesempatan ini, kami membahas konkret dukungan konkret pemerintah daerah dan mematangkan hal-hal yang strategis dalam kesiapan penyelenggaraan event yang akan digelar tanggal 27 Juli- 02 Agustus ini," ungkap Ketua Umum Ikatan Wera Nusantara (IKRA) Prof. Muhtar, kepada ANTARA, Minggu.
Ia menyampaikan, bahwa event Festival Sangiang Api tidak bisa dilaksanakan secara independen hanya oleh komunitas atau panitia saja.
“Kami dari IKRA tentu tidak bisa menjalankan ini sendirian. Festival ini membutuhkan dukungan nyata dan intervensi dari berbagai pihak, khususnya pemerintah daerah. Dalam hal ini, kami sangat mengandalkan keterlibatan aktif dari Pemkab Bima dan juga Pemerintah Provinsi NTB, agar pelaksanaan even ini dapat berjalan maksimal dan memberi dampak luas,” ujarnya.
Baca juga: Festival Sangiang Api 2025 di Bima bakal masuk KEN
Hal senada pun disampaikan, Jamal Ikraman selaku Ketua Komite Pengarah FSA 2025. Ia menegaskan, Festival Sangiang Api kail ini dirancang lebih besar dan berskala nasional.
"Oleh karena demikian, butuh dukungan konkret pemerintah daerah, mulai dari regulasi, sarana pendukung hingga budgeting nya," tandasnya.
"Alhamdulillah Pemkab Bima, kembali menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh acara ini," sambungnya.
Selain itu, lanjut Ikutan, fokus pembahasan lainnya dalam pertemuan tersebut adalah kesiapan Kabupaten Bima menjadi tuan rumah salah satu mata lomba dari ajang Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) 2025, yaitu lomba Perahu Dayung, yang akan dilaksanakan di Desa Sangiang, Kecamatan Wera.
Dalam pertemuan tersebut, juga dibahas berbagai tantangan teknis, salah satunya adalah jarak tempuh antara lokasi penginapan peserta (Mayoritas berada di Kota Bima) dengan venue lomba di Desa Sangiang.
Baca juga: Festival Sangiang Api 2025 butuh dukungan Gubernur NTB
Menyikapi hal ini, Bupati Bima Ady Mahyudi menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh kelancaran acara.
“Dukungan transportasi ini menjadi prioritas kami agar Festival Sangiang Api dan FORNAS 2025 bisa berjalan sukses, lancar, dan memberikan kesan terbaik bagi para tamu yang datang,” ujarnya.
Pernyataan Bupati tersebut turut diperkuat oleh Wakil Bupati Bima Irfan Zubaidy, yang menegaskan bahwa Pemkab Bima akan mengerahkan segala sumber daya yang dimiliki demi mendukung kesuksesan Festival Sangiang Api dan penyelenggaraan lomba FORNAS.
"Ini bukan hanya soal event, tetapi juga kesempatan besar untuk mempromosikan potensi daerah dan mempererat partisipasi masyarakat dalam pembangunan berbasis budaya dan pariwisata,” tegasnya.
Baca juga: Bupati Bima : Festival Sangiang Api ajang promosi wisata bahari dan budaya
Sebagai solusi mobilitas, Pemkab Bima akan menyiapkan armada laut berupa speedboat sebagai alternatif utama transportasi peserta dan panitia dari hotel ke lokasi perlombaan.
"Tak hanya itu, shuttle bus juga akan kami sediakan secara maksimal untuk mendukung mobilisasi peserta, panitia, dan tamu undangan lainnya yang datang dari berbagai daerah," paparnya.
Diketahui, Festival Sangiang Api sendiri merupakan agenda budaya dan pariwisata unggulan yang terus dikembangkan, dan tahun ini bersinergi dengan event nasional FORNAS guna memperluas dampak promosi wisata daerah serta menggugah partisipasi masyarakat dalam pelestarian budaya lokal.
Baca juga: Festival Sangiang Api 2025 ajang promosi wisata 'terpanas' di Bima