Mataram (ANTARA) - Jajaran Kepolisian Resor Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengantisipasi segala bentuk penyimpangan dalam distribusi elpiji 3 kilogram menyusul terjadinya kelangkaan dalam sepekan terakhir.

Kepala Satreskrim Polresta Mataram AKP Regi Halili di Mataram, Sabtu, mengatakan bahwa antisipasi ini secara langsung di lapangan dengan mengecek dan mengawasi alur distribusi, mulai dari tingkat agen hingga pengecer.

"Jadi, kami (Polresta Mataram) dan polsek jajaran langsung turun mengecek untuk melihat ada atau tidak perbuatan penyimpangan," kata Kasatreskrim Polresta Mataram AKP Regi Halili.

Penyimpangan dalam distribusi ini berkaitan dengan penyebab terjadinya kelangkaan, baik itu aksi penimbunan maupun penyalahgunaan elpiji bersubsidi tersebut.

Meski demikian, AKP Regi beserta jajaran melihat dari hasil turun lapangan, tidak menemukan bentuk penyimpangan dalam peredaran elpiji di wilayah hukum Kota Mataram.

"Penimbunan atau penyalahgunaan belum kami temukan," ujarnya.

Baca juga: Pedagang di Mataram diingatkan tak naikkan harga elpiji 3 kilogram

Dari hasil koordinasi dengan Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram dan pemangku kebijakan lainnya, penyebab kelangkaan elpiji karena pasokan terbatas. Permintaan lebih tinggi ketimbang ketersediaan pasokan.

"Informasinya karena libur panjang kemarin, waktu Iduladha 1446 Hijriag, permintaan tinggi, pasokan kurang," ucap dia.

Baca juga: Kekosongan elpiji 3 Km di Mataram sepekan ini dipicu Libur panjang

Lebih lanjut pemerintah kini telah menyatakan bahwa distribusi elpiji 3 kilogram sudah lancar dan ketersediaan sampai kelas pengecer mulai ditingkatkan agar pasokan segera normal kembali.

Atas persoalan ini, AKP Regi turut menyampaikan harapan dan dukungan seluruh elemen masyarakat agar berpartisipasi dalam pengawasan.

Apabila menemukan indikasi penyimpangan, dia meminta agar segera lapor ke aparat kepolisian.

Baca juga: Pertamina salurkan ekstra distribusi elpiji di Mataram dan sekitarnya


Pewarta : Dhimas Budi Pratama
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025