Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus memperkuat hubungan dagang dan investasi dengan Jawa Timur untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan kerja, serta meningkatkan nilai tambah bagi produk lokal.
Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal meminta Pemerintah Jawa Timur mau mendorong pengusaha-pengusahanya, agar masuk ke sektor hilirisasi di Nusa Tenggara Barat.
"Hubungan ini saling mengisi terus ke depan, dan kami melihat peluang untuk mengembangkan hubungan ini sangat besar ke depan," ujarnya dalam forum bertajuk Misi Dagang dan Investasi di Mataram, Rabu.
Iqbal mengatakan daerahnya adalah produsen udang vaname terbesar di Indonesia dengan jumlah produksi sebanyak 197 juta ton dalam periode tahun 2021 sampai 2024.
Baca juga: Iqbal dan Khofifah bahas misi dagang bersama antara NTB dan Jatim
Menurutnya, berbagai produk udang vaname yang saat ini diproduksi di Jawa Timur juga bisa dihasilkan di Nusa Tenggara Barat. Bahan baku yang melimpah dapat membuat biaya produksi menjadi lebih murah dan bisa langsung diekspor melalui Pelabuhan Gili Mas di Lombok Barat.
Pelabuhan Gili Mas merupakan pelabuhan terbesar di Pulau Lombok dengan luas dermaga mencapai 11.440 meter persegi dan daya tampung terminal sebanyak 1.500 orang. Pelabuhan itu resmi beroperasi pada tahun 2019, kapal pertama yang bersandar adalah kapal pesiar Sun Princess.
"Kami sudah punya pelabuhan yang draft (sarat kapal) kedalamannya itu sudah cukup untuk kelas Panamax (kapal kargo ukuran sedang)," kata Iqbal.
Baca juga: NTB Mall ekspansi membuka gerai di Jawa Timur
Lebih lanjut dia menyampaikan tidak mempersoalkan jenama dan nomor pokok wajib pajak (NPWP) di Jawa Timur asalkan ekspor produk bisa dilakukan langsung dari Nusa Tenggara Barat.
Hubungan dagang antara Nusa Tenggara Barat dan Jawa Timur menjadi modal penting untuk menyelesaikan persoalan sosial ekonomi masyarakat.
"Supaya kami terbantu juga untuk menyelesaikan persoalan-persoalan sosial yang ada di NTB," pungkas Iqbal.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan hingga pukul 11.35 WITA, nilai transaksi ekonomi yang dilakukan dalam forum Misi Dagang dan Investasi antara Jawa Timur dengan Nusa Tenggara Barat telah mencapai Rp851,5 miliar.
Baca juga: Pemda NTB kaji permintaan 30 ribu ton beras oleh Pemda Jatim
Baca juga: Pemprov NTB sebutkan Jatim pasar strategis komoditas pertanian asal NTB
Baca juga: Disperin NTB-Jatim bermitra kembangkan kawasan industri