Mataram (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terharu mendengar cita-cita siswa di Sekolah Rakyat Menengah Pertama Sentra Paramita Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dalam keterangan tertulis diterima di Mataram, Selasa, AHY memberikan motivasi agar siswa/siswi sekolah rakyat benar-benar menuntut ilmu, saling menghormati sesama teman, guru, dan pengurus.

"Saya sangat terharu mendengar cerita dan harapan para siswa Sekolah Rakyat Paramita. Ada yang bercita-cita jadi guru yang baik, jadi dokter. Saya optimistis program bapak Presiden Prabowo berjalan sukses, karena sangat membantu masyarakat, terutama anak sekolah kurang mampu," ujar AHY.

Baca juga: Sekolah Rakyat sebagai upaya pengentasan kemiskinan di NTB

AHY meninjau Sekolah Rakyat Menengah Pertama di Sentra Paramita, Lombok Barat, Senin (28/7). Terdapat 100 siswa yang berasal dari masyarakat miskin dan miskin ekstrem yang tersebar di 10 kecamatan di Lombok Barat.

AHY antusias melihat fasilitas sementara yang dimiliki Sekolah Rakyat itu. Siswa ditampung di dua asrama berkapasitas empat orang per kamar. Terdapat empat ruang kelas, masing-masing menampung 25 murid. Ada fasilitas olahraga, seperti lapangan basket, lapangan sepak bola mini, dan lapangan sepak takraw.

"Saya lihat fasilitasnya cukup nyaman. Ada juga laboratorium bahasa, ruang kelas dan fasilitas asrama yang bagus, termasuk makanan bergizi yang saya yakin buat betah para siswa," ujar AHY.

Baca juga: Empat Sekolah Rakyat di NTB beroperasi tahun ini

Ia juga mengapresiasi keberadaan guru dan pendamping serta kurikulum yang sangat menunjang pendidikan siswa. Dia optimistis ke depannya program Sekolah Rakyat ini berjalan sukses dan berdampak maksimal kepada masyarakat.

Sekolah Rakyat Paramita Lombok Barat merupakan lokasi yang difasilitasi oleh Kementerian Sosial. Sementara ini, Paramita Mataram dikonversi menjadi Sekolah Rakyat.

AHY menegaskan secara umum Sekolah Rakyat dihadirkan untuk mengakomodasi siswa kurang mampu. Mereka yang sulit menjangkau sekolah dan ditujukan untuk memutus rantai kemiskinan.

"Sekolah ini dihadirkan tidak hanya membentuk SDM cerdas, tapi juga membentuk karakter, siswa sehat, karena mendapat asupan makanan bergizi, sehingga output-nya nanti bisa melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya," ucapnya.

Baca juga: Gibran sambangi SR dan fasilitasi telepon orang tua siswa

Dia menegaskan keberadaan Sekolah Rakyat ini menjadi visi besar Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah. Artinya, pembangunan infrastruktur yang dimaksud tidak hanya jembatan, bendungan dan pembangunan fisik lainnya, tapi juga infrastruktur SDM, yakni sektor pendidikan yang sangat penting bagi kesejahteraan rakyat .

"Ini kolaborasi antara pemerintah dan lembaga yang baik, sehingga bermanfaat bagi masyarakat," katanya.

Anggota Komisi VIII DPR RI Dapil NTB II Pulau Lombok Nanang Samodera berharap Sekolah Rakyat bisa mengangkat kualitas pendidikan Indonesia, termasuk kualitas masyarakat yang terpinggirkan dan masuk Data Tunggal Sensus Ekonomi Nasional (SEL).

"Sekolah Rakyat ini menerapkan pola boarding school, sehingga ada asramanya. Ini yang bikin iri banyak orang, sehingga Kementerian Sosial harus hati-hati dalam mendata siswa yang berhak. Jangan sampai orang kaya yang masuk," katanya.

Baca juga: Kemenko PM apresiasi implementasi SR di Unesa
Baca juga: Wabup Lombok Tengah pastikan lahan sekolah rakyat penuhi syarat
Baca juga: Menko PM memastikan siswa Sekolah Rakyat benar-benar tak mampu

Pewarta : Nur Imansyah
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025