Mataram (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, merehabilitasi belasan sekolah tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan kondusif bagi siswa dan guru.

"Untuk tahun ini ada 12 unit sekolah yang kami rehabilitasi menggunakan dana alokasi umum (DAU) atau APBD Kota Mataram," kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram Syarafudin di Mataram, Senin.

Ia mengatakan, sebanyak 12 unit sekolah yang direhabilitasi terdiri atas 10 SD dan 2 SMP yakni SMP Negeri 10 dan SMP Negeri 17 Mataram.

Kegiatan rehabilitasi setiap sekolah berbeda-beda seperti ada penataan ruang kelas, penambahan ruang kelas, bahkan ada yang dibangun bertingkat dari awalnya lantai satu menjadi lantai dua.

Dengan demikian, besaran anggaran masing-masing sekolah bervariasi karena tergantung jenis kegiatan yang akan direhabilitasi.

Baca juga: Empat sekolah dasar di Mataram bakal dimerger

Seperti SD 15 Mataram mendapatkan alokasi anggaran Rp2,5 miliar, selain itu ada sekitar lima SD mendapatkan anggaran masing-masing di atas Rp1 miliar.

"Kegiatan rehabilitasi tersebut, saat ini dalam tahap lelang," katanya.

Kegiatan proyek rehabilitasi 12 unit sekolah tersebut ditargetkan rampung akhir tahun 2025, untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan fasilitas sekolah secara keseluruhan.

Selain melaksanakan kegiatan rehabilitasi 12 sekolah dengan menggunakan DAU, tambahnya, pemerintah pusat tahun ini juga sudah memberikan program rehabilitasi untuk 19 unit sekolah di Kota Mataram.

Baca juga: Lima sekolah terdampak banjir di Mataram ditangani pemerintah pusat

Sebanyak 19 sekolah itu terdiri atas 16 sekolah dasar (SD) dan tiga untuk rehabilitasi SMP yakni SMP Negeri 11 Mataram, SMPIT Anak Soleh, dan SMPIT Tunas Cendikia.

Sedangkan untuk 16 SD itu antara lain, SD Negeri 1 Mataram, SD Negeri 2 Cakranegara, dan SD Negeri 16 Mataram.

Besaran bantuan rehabilitasi sekolah untuk 19 sekolah tersebut berbeda-beda, karena tergantung dari bagian sekolah yang akan direnovasi.

"Apakah itu ruang kelas, sanitasi, maupun toilet. Tetapi kebanyakan yang akan direnovasi adalah toilet," katanya.

Baca juga: Puluhan sekolah di Mataram dapat bantuan rehabilitasi dari DAK

Untuk 19 sekolah tersebut, katanya, sudah menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI, karena dilaksanakan secara swakelola kementerian.

Semua proses termasuk Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) langsung dari kementerian, dan untuk proses pencairan anggaran langsung ke sekolah dan pelaksanaan sepenuhnya dari kementerian.

"Kami bertugas sebagai tim pemantau dan monitoring," katanya.


Pewarta : Nirkomala
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025