Mataram (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan sebanyak lima gedung Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang terdampak banjir pada 6 Juli lalu segera ditangani pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram Syarafudin di Mataram, Minggu, mengatakan lima sekolah tingkat SMP yang terdampak banjir itu sedang didata pemerintah pusat.
"Untuk pelaksanaan perbaikan SMP yang terdampak, masih diasesmen tim pemerintah pusat sebagai dasar untuk menentukan kebutuhan anggaran dan pembuatan perjanjian kerja sama (PKS)," katanya.
Sebanyak lima SMP terdampak banjir yang akan diperbaiki pemerintah pusat itu meliputi SMP Negeri 16 Mataram, SMP Negeri 20 dan 22 Mataram yang ada di Sandubaya, kemudian SMP Negeri 21 Mataram di Kecamatan Sekarbela, dan SMP Negeri 13 Mataram di Jalan Pemuda.
Baca juga: Sebanyak 14 unit huntara korban banjir Mataram segera ditempati
Ia mengatakan besaran bantuan anggaran yang akan didapatkan masing-masing sekolah kemungkinan bervariasi, karena disesuaikan dengan kebutuhan serta tingkat kerusakan sekolah masing-masing.
"Jadi, kami belum bisa sebutkan berapa besaran bantuan yang akan diberikan. Tapi, kami prediksi jenis program bantuan berupa rehabilitasi plus," katanya.
Biasanya, lanjut Syarafudin, untuk bantuan dari pemerintah pusat dikerjakan dengan sistem swakelola kementerian, sehingga semua kegiatan administrasi dan lainnya ditangani pemerintah pusat. "Kami hanya menerima barang jadi," katanya.
Baca juga: Refleksi Banjir Mataram 2025 -- Menuju Kota Tangguh Bencana
Selain akan melakukan perbaikan sekolah SMP yang terdampak banjir, tambahnya, pemerintah pusat tahun ini juga sudah memberikan program rehabilitasi untuk 19 unit sekolah di Kota Mataram.
Sebanyak 19 sekolah itu terdiri atas 16 sekolah dasar (SD) dan tiga untuk rehabilitasi SMP, yakni SMP Negeri 11 Mataram, SMPIT Anak Soleh, dan SMPIT Tunas Cendikia.
Sedangkan untuk 16 SD itu antara lain, SD Negeri 1 Mataram, SD Negeri 2 Cakranegara, dan SD Negeri 16 Mataram.
Besaran bantuan rehabilitasi sekolah untuk 19 sekolah tersebut berbeda-beda, karena tergantung dari bagian sekolah yang akan direnovasi.
"Apakah itu ruang kelas, sanitasi, maupun toilet. Tapi, kebanyakan yang akan direnovasi adalah toilet," katanya.
Baca juga: Gubernur Iqbal minta pengusaha properti di NTB perhatikan lingkungan
Untuk 19 sekolah tersebut, katanya, sudah menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI, karena dilaksanakan secara swakelola kementerian.
Semua proses, termasuk Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) langsung dari kementerian, dan untuk proses pencairan anggaran langsung ke sekolah dan pelaksanaan sepenuhnya dari kementerian.
"Kami bertugas sebagai tim pemantau dan monitoring," katanya.
Baca juga: Warga terdampak banjir di Mataram yang gratis bayar PBB diverifikasi
Baca juga: Sebanyak 41 unit huntara dibangun untuk korban banjir di Mataram
Baca juga: Anggaran perbaikan tanggul akibat banjir di Mataram sebesar Rp7 miliar