Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat membangun 41 unit hunian sementara (huntara) bagi warga yang terdampak banjir 6 Juli 2025.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Mataram M Nazaruddin Fikri di Mataram, Rabu, mengatakan, pembangunan itu merupakan bagian dari tahap rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana.

"Sebanyak 41 unit huntara yang kami bangun itu, berada di tiga lokasi yakni di Bintaro 20 unit, di Pamotan 14 unit, dan 7 unit di Karang Jero," katanya.

Dikatakan, huntara tersebut diperuntukkan khusus bagi korban banjir yang kehilangan tempat tinggalnya yang hanyut terbawa arus dan tidak bisa ditempati kembali.

Baca juga: Sebanyak 30 unit huntara dibanbgun untuk korban banjir di Mataram

Pembangunan huntara, katanya, dilakukan di atas lahan bekas rumah warga yang hanyut dan tidak berbentuk permanen, berupa kamar-kamar yang dibangun sesuai kebutuhan warga.

Konsep pembangunan huntara itu, berbeda dengan skema pembangunan rumah tidak layak huni (RTLH), sebab untuk huntara banjir itu masuk dalam skema rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana.

Menurut dia, skema RTLH tidak harus ditujukan untuk korban banjir, meskipun ada beberapa korban banjir yang juga ditinjau oleh Wali Kota Mataram untuk mendapatkan bantuan RTLH, seperti yang berada di Jalan Edelweis dan Jalan Anggrek Kecamatan Sandubaya, Mataram.

Baca juga: Pemkot Mataram serahkan 20 unit huntara ke nelayan Bintoro

Sementara sesuai dengan arahan kepala daerah, untuk warga yang berada di pinggir sungai dan rumahnya terbawa arus ini dibangunkan huntara agar segera bisa ditempati karena beberapa warga yang rumahnya terdampak masih harus mengungsi.

Mereka sebagian berada di bekas kantor Lurah Mayura, dan ada juga yang terpaksa mendirikan tenda seadanya. Karena itu, kondisi tersebut menjadi prioritas bagi pemerintah kota agar warga bisa segera mendapatkan tempat tinggal yang layak.

"Untuk huntara di Karang Jero sudah selesai dibangun dan telah ditempati oleh warga. Tapi dua lokasi lainnya, yaitu Bintaro dan Pamotan, masih dalam tahap konstruksi," katanya.

Sementara terkait dengan perabotan rumah tangga, tambah Nazaruddin, bantuan tersebut akan disalurkan oleh Dinas Sosial (Dinsos) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram.

Baca juga: Dinsos hentikan dapur umum di pengungsian nelayan Mataram


Pewarta : Nirkomala
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025