Mataram (ANTARA) - Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat, Lalu Muhamad Iqbal menargetkan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih mulai beroperasi pada Oktober 2025.

"Kita sudah 100 persen terbentuk secara badan hukum. Target-nya di bulan Oktober semua sudah aktif," ujarnya usai rapat koordinasi bersama Satuan Tugas (Satgas) Kopdes Merah Putih beserta beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis di ruang Rapat Tambora, Kantor Gubernur NTB di Mataram, Rabu.

Iqbal mengakui dari 1.166 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang sudah berbadan hukum, baru beberapa yang aktif. Nantinya akan ada percontohan sebanyak lima Kopdes di setiap kabupaten/kota. Tujuannya sebagai role model sekaligus pelatihan bagi Kopdes lainnya.

"Saya tadi sudah memberikan arahan untuk membuat model-model di tingkat provinsi. Lima di masing-masing kabupaten/kota sebagai model," kata Iqbal.

Baca juga: Progres pendirian Kopdes Merah Putih di NTB capai 90 persen

"Ini sebagai semacam TOT sebagai model di masing-masing kabupaten," sambungnya.

Lebih lanjut, mantan Dubes RI untuk Turki itu menyebut fokus utama untuk sementara waktu bagi Kopdes adalah bidang distribusi, seperti pendistribusian produk Bulog hingga Pupuk Indonesia.

"Kopdes juga akan tetap mengidentifikasi potensi lokal untuk kemudian dipasarkan melalui Kopdes tersebut," terangnya.

Baca juga: Progres pembentukan Kopdes Merah Putih di Dompu tertinggi di NTB

Selain produk Bulog, sambung Iqbal, Kopdes Merah Putih dapat terlibat di PT Pos, Pertamina LPG, dan sejumlah produk lainnya.

"Jadi mana yang bisa dulu kita pakai untuk distribusi. Sambil mengidentifikasi potensi lokal yang bisa dijual ke luar melalui koperasi langsung ke pengguna," ucapnya.

Terkait modal, Iqbal belum menyebutkan secara spesifik sumber anggaran yang akan dikelola oleh Kopdes. Yang terpenting, pengurus koperasi dapat segera mungkin belajar berbisnis.

"Ada cara yang lebih kreatif, jangan sedikit-sedikit daerah," tandas-nya.

Iqbal meminta Kopdes Merah Putih memulai untuk belajar berbisnis dan perbankan.

"Termasuk punya referensi mengenai cash flow-nya," katanya.


Pewarta : Nur Imansyah
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025