Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus berupaya menghadirkan berbagai rute penerbangan langsung dari luar negeri maupun dalam negeri untuk memperkuat arus kunjungan wisatawan domestik maupun internasional.

"Penerbangan langsung merupakan tantangan ke depan untuk kesuksesan dan keberlanjutan pariwisata NTB," kata Kepala Dinas Pariwisata NTB Nur Aulia di Mataram, Rabu.

Aulia mengatakan kehadiran rute penerbangan langsung dapat memangkas waktu tempuh dan memberikan kenyamanan lebih bagi wisatawan, sekaligus menjadikan NTB semakin kompetitif dibandingkan destinasi wisata lain.

Pemerintah NTB menjadikan Bandara Internasional Lombok sebagai gerbang utama yang menghubungkan beberapa kota besar di Indonesia, sekaligus membuka peluang konektivitas langsung dengan negara-negara prioritas.

Pemerintah NTB juga mengembangkan konsep pariwisata berkualitas dengan tidak hanya mendatangkan wisatawan dalam jumlah besar, tetapi juga menargetkan wisatawan berkualitas yang memiliki daya beli tinggi. Konsep pariwisata berkualitas dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian daerah.

Baca juga: BPBD NTB tingkatkan kesiagaan hadapi bencana akibat musim kemarau

Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal mengungkapkan, rute penerbangan langsung yang segera dibuka adalah Lombok ke Perth di Australia yang ditargetkan berjalan pada Oktober 2025.

Selain rute internasional, Nusa Tenggara Barat juga diarahkan menjadi hub wisata domestik salah satunya melalui konektivitas dengan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT). Rute penerbangan Lombok-Labuan Bajo berlangsung sebanyak dua kali setiap hari.

Baca juga: Gubernur NTB Iqbal dorong penguatan komunikasi risiko bencana di daerah

"Konsep hub pariwisata menjadi strategi utama dalam memperkuat konektivitas NTB dengan tujuan-tujuan wisata lainnya," pungkas Gubernur Iqbal.

Pada Juni 2025, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang domestik angkutan udara di Nusa Tenggara Barat sebanyak 189,11 ribu orang dan penumpang internasional mencapai 26,75 ribu orang.


Pewarta : Sugiharto Purnama/Haris Surya Apriandi
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2025