Dompu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Dompu memantapkan komitmen bersama untuk menguatkan komitmennya menurunkan angka stunting, melalui rakor dan rembuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tahun 2025 di Gedung PKK, Rabu (10/9).
Sekda Dompu Gatot Gunawan Perantauan Putra mewakili Wakil Bupati, mengatakan stunting masih menjadi tantangan besar, karena tidak hanya memengaruhi pertumbuhan fisik, tetapi juga perkembangan otak, kecerdasan, hingga produktivitas anak.
"Seribu hari pertama kehidupan merupakan masa emas yang menentukan, sehingga nutrisi, stimulasi, dan pola asuh menjadi kunci pencegahan," ujarnya.
Baca juga: Angka stunting di Dompu turun
Ia membeberkan, angka stunting di Dompu berhasil ditekan hingga 10,27 persen sepanjang 2024 berdasarkan aplikasi e-PPGBM, lebih rendah dari target nasional sebesar 14 persen.
"Keberhasilan ini lahir dari kerja keras lintas sektor, kolaborasi menjadi kunci suksesnya,” tandasnya.
Selanjutnya Sekda menuturkan, tiga pilar utama pencegahan stunting di tingkat keluarga dan masyarakat adalah Nutrisi, Stimulasi, dan Pola Asuh.
"Sementara strategi nasional percepatan pencegahan stunting di Indonesia, memiliki lima pilar yang lebih luas, termasuk komitmen kepemimpinan, kampanye nasional, konvergensi program, gizi dan ketahanan pangan, serta pemantauan dan evaluasi," paparnya.
Plt. Kepala DPPKB Kabupaten Dompu Zulkarnain, mengatakan penanganan stunting tidak hanya urusan pemerintah.
"Tanpa kesadaran keluarga semuanya akan sia sia. Selain itu menjadi tanggungjawab bersama semua elemen, masyarakat, LSM, mahasiswa dan berbagai stakeholder lainnya," katanya.
Acara tersebut ditutup, dengan penandatanganan komitmen bersama antar seluruh pemangku kepentingan, dalam rangka konvergensi percepatan penurunan dan pencegahan stunting dan pemberian makanan tambahan pada keluarga beresiko stunting.