Mataram (ANTARA) - Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria mengungkapkan, harga kamar hotel yang ia pesan untuk para tamu saat menonton ajang MotoGP Mandalika 2025 masih tergolong mahal dengan kenaikan harga tiga sampai empat kali lipat.
"Tahun 2025 ini saya memesan 75 kamar untuk tamu-tamu saya, harganya masih tiga sampai empat kali lipat. Jumlah minimum hari masih empat sampai lima hari," ucapnya dalam gelar wicara bertajuk Bincang Kamisan di Kantor Gubernur NTB, Mataram, Kamis.
Priandi berpesan jika ada informasi terkait hotel yang menyewakan kamar dengan harga wajar, maka ia berkeinginan memesan kamar tambahan di hotel tersebut.
Baca juga: Dirbar: Tarif hotel masih normal jelang MotoGP Mandalika Lombok
Menurutnya, MotoGP 2025 adalah penyelenggaraan kali empat di Sirkuit Mandalika yang seharusnya harga penginapan tidak terlampau mahal agar para wisatawan dan penonton kembali datang pada tahun depan.
"Kalau memang ada teman-teman tahu yang harganya masih wajar tentunya saya akan ambil lagi hotel tambahan untuk tamu-tamu saya yang datang dari Jakarta," celetuk Priandi.
Lebih lanjut dia menyampaikan saat balapan MotoGP pihaknya mendatangkan Ikatan Motor Indonesia sebagai regulator balap di Indonesia. Orang-orang dari IMI yang datang dari berbagai daerah tersebut harus disediakan akomodasi mereka selama berada di Pulau Lombok.
Baca juga: Hotel di NTB diimbau tak pasang harga tinggi jelang MotoGP 2025
Selain itu, MGPA juga punya Specialist Timing atau Manajer Waktu dari luar negeri dan daerah lain yang juga harus disediakan penginapan buat mereka, termasuk menyediakan alat transportasi selama perhelatan MotoGP Mandalika.
"Silahkan dicek (harga sewa kamar hotel), memang turun cuma tetap masih tinggi dan jumlah harinya juga masih empat sampai lima hari," ungkap Priandi.
MGPA mengoptimalkan penjualan tiket kepada penduduk lokal di Nusa Tenggara Barat, Bali, dan sekitarnya demi mencapai target 121 ribu penonton selama ajang balapan MotoGP Mandalika pada 3-5 Oktober 2025.
MGPA memberikan harga khusus diskon tiket 50 persen untuk penonton yang memiliki KTP Nusa Tenggara Barat, serta ada harga khusus juga untuk aparatur sipil negara atau ASN.
Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB) menegaskan telah menyiapkan dua langkah strategis untuk menjaga harga akomodasi agar tidak melonjak terlalu tinggi, yakni patroli daring dan patroli konvensional.
Petugas Dinas Pariwisata NTB memantau harga penyewaan kamar hotel melalui berbagai platform pemesanan daring, serta mendatangi langsung hotel-hotel yang dilaporkan memasang harga sewa tinggi.
Baca juga: Menparekraf pastikan tarif batas atas hotel jelang MotoGP Mandalika Lombok
Baca juga: Okupansi hotel saat MotoGP di Lombok Tengah capai 99 persen