Lombok Tengah (ANTARA) - Kodim 1620 Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tetap intens menggelar Pasar Murah (GPM), bekerja sama dengan Bulog untuk menjual beras murah dalam menjaga Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk menjaga peningkatan inflasi harga kebutuhan pokok.
"Harga bekas SPHP ini dijual di bawah harga pasar," kata Komandan Kodim 1620 Lombok Tengah Letkol Arm Karimmuddin Rangkuti di Lombok Tengah, Kamis.
Ia mengatakan kegiatan ini menjadi bentuk nyata kepedulian TNI terhadap kebutuhan dasar warga, khususnya dalam menghadapi fluktuasi harga beras yang kerap melonjak di pasaran.
Dalam kegiatan pasar murah ini ditargetkan mampu menyalurkan hingga 15 ton beras untuk dibeli dan diserap oleh masyarakat setiap harinya.
"Harga beras SPHP ini dijual dengan harga murah dan terjangkau 58 ribu per karung isi 5 kilogram," katanya.
Baca juga: Penyaluran bantuan pangan di Lombok Tengah diingatkan harus tepat sasaran
Melalui pasar murah ini, pihaknya berupaya memastikan masyarakat tetap bisa mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
"Target kami minimal 15 ton beras dapat terserap setiap hari, sehingga mampu menekan gejolak harga di pasar,” ujarnya.
Menurutnya, gerakan pasar murah ini hadir diseluruh wilayah Koramil jajaran Kodim 1620 Lombok Tengah yang tersebar di seluruh desa maupun kecamatan yang ada di kabupaten Lombok Tengah. Dengan target penjualan beras SPHP setiap Koramil 2 ton untuk diserap oleh masyarakat setempat.
"Jadi GPM dengan target 15 ton ini tidak digelar di satu lokasi saja melainkan di seluruh wilayah Koramil jajaran, mulai dari tingkat kecamatan hingga ke desa yang ada di kabupaten Lombok Tengah," katanya.
Ia berharap dengan kehadiran GPM bisa membantu kesulitan masyarakat secara berkelanjutan demi menstabilisasi pasokan dan harga pangan wilayah.
"Ini untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok," katanya.
Baca juga: Sebanyak 154.126 warga Lombok Tengah dapat bantuan beras 10 kilogram
Baca juga: Harga beras naik, Disperindag minta warga Lombok Tengah tak panik