Mataram (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi ada peluang hujan dengan intensitas lebih dari 20 milimeter per dasarian sebesar 50 sampai 80 persen mengguyur wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) pada dasarian I Oktober 2025.
"Peluang itu terjadi di Kota Mataram, sebagian wilayah Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, dan sebagian wilayah Sumbawa," kata prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTB Angga Permana di Mataram, Rabu.
Angga mengatakan saat ini tidak ada peringatan dini curah hujan tinggi dan tidak ada peringatan dini kekeringan meteorologis di Nusa Tenggara Barat.
Baca juga: Cuaca di NTB sepekan diprediksi cerah berawan
Seluruh wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) kini berada pada periode peralihan musim kemarau menuju musim hujan. Meskipun beberapa wilayah masih terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, masyarakat perlu mewaspadai adanya potensi bencana hidrometeorologi kekeringan dan bencana kebakaran hutan dan lahan.
"Masyarakat agar dapat memanfaatkan hujan yang turun untuk mengisi penampungan air, seperti embung, waduk atau penampungan air hujan lainnya," ujar Angga.
Baca juga: Awal musim hujan di NTB pada akhir Oktober 2025
BMKG mencatat sepanjang dasarian III September (21-30 September 2025) curah hujan di seluruh wilayah Nusa Tenggara Barat secara umum berada pada kategori rendah rentang 0 sampai 50 milimeter per dasarian hingga kategori menengah antara 51 sampai 150 milimeter per dasarian.
Sifat hujan pada dasarian III September 2025 di wilayah Nusa Tenggara Barat secara umum memiliki sifat hujan atas normal. Curah hujan tertinggi berada di pos hujan Moyo Hulu, Kabupaten Sumbawa sebesar 135 milimeter per dasarian.
Baca juga: Hujan diperkirakan guyur NTB selama sepekan ini
Baca juga: NTB berpotensi diguyur hujan hingga 20 September 2025