Lombok Tengah, NTB (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), memastikan stok pupuk bersubsidi untuk petani pada musim pertama tanaman padi atau akhir 2025 ini dalam kondisi aman.

"Target penyerapan pupuk bersubsidi di 2025 sampai dengan hari ini sudah menyalurkan 49 persen pupuk, sehingga sisanya ini siap untuk memenuhi kebutuhan di masa tanam pertama pada 2025-2026," kata Asisten II Setda Lombok Tengah Lendek Jayadi di Lombok Tengah, Sabtu.

Pemerintah daerah telah melakukan koordinasi dengan pihak distributor penyaluran pupuk bersubsidi jelang musim tanam (MT) pertama yang akan berlangsung akhir tahun ini.

Dari hasil rapat tersebut dipastikan ketersediaan pupuk untuk para petani masih aman dan masyarakat tidak perlu khawatir terkait dengan ketersediaan pupuk ini.

"Dari pupuk Indonesia juga sudah menyampaikan kesiapan pupuk terpenuhi dengan serapan 73 persen, kemudian dari distributor juga saat ini masih ada sisa sehingga sisa yang dibutuhkan petani sudah siap untuk didistribusikan tinggal menunggu permintaan dari petani baik jenis urea atau NPK," katanya.

Baca juga: Polisi cek ketersediaan pupuk bersubsidi di Lombok Tengah

Ia mengatakan dari hasil evaluasi, pupuk urea ini lebih tinggi serapannya dari pada pupuk jenis NPK dan ini menjadi tugas bersama agar dua jenis pupuk ini bisa terserap secara bersama-sama karena kuota yang ada memang permintaan dari petani melalui E-RDKK.

Sementara itu, Kabid Perkebunan di Dinas Pertanian Lombok Tengah Zaenal Arifin mengatakan sebelumnya dinas sudah membuat surat keputusan (SK) kepala dinas kaitan dengan pupuk.

Hal itu dilakukan, karena saat ini aturan untuk penyaluran pupuk ini semakin dipangkas, kalau sebelumnya alokasi pupuk itu harus tandatangan bupati tapi sekarang sudah diperpendek lagi yakni cukup dengan tandatangan kepala dinas.

"Alokasi pupuk untuk tahun 2025 untuk urea 24. 506 ton, NPK sebanyak 22. 082 ton dan ada pupuk organik 2545 ton dengan luas tanam mencapai 96 ribu hektare per tahun," katanya.

Baca juga: Biar tepat sasaran, Penyaluran pupuk di Lombok Timur diawasi aparat keamanan

Sementara, untuk jumlah E-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (R-RDKK) untuk urea 28.397 ton, NPK 36.278 ton dan organik 8.493 ton, sehingga kalau dibandingkan antara alokasi dengan E-RDKK atau kebutuhan tahun 2025 untuk urea saat ini sudah terpenuhi 86,30 persen dan NPK 60,78 persen.

"Sementara, jika dibandingkan dengan tahun 2024 untuk urea ada 96,86 persen dan NPK ada 66,99 persen. Ini ada penurunan kalau dibandingkan dengan tahun 2024," ungkapnya.

Hanya saja jika mengacu pada alokasi pertama di 2024 hanya 13.000 ton untuk urea, sementara di 2025 ada 24.506 ton, sehingga pihaknya meminta kepada petani untuk menebus pupuk sesuai dengan E-RDKK.

"Kalau kurang maka kita minta lagi seperti tahun 2024 kita dua kali mendapat tambahan alokasi pupuk, di bulan April-Mei 10.000 ton, kemudian di Oktober tambahan alokasi pupuk sebanyak 4.000 ton," katanya.

Baca juga: Lombok Tengah dapat tambahan pupuk bersubsidi
Baca juga: Pemkab Lombok Tengah dapat alokasi tambahan pupuk bersubsidi
Baca juga: Tim gabungan awasi penyaluran pupuk bersubsidi di Lombok Tengah
Baca juga: Data petani di Lombok Tengah diperbaiki guna maksimalkan distribusi pupuk


Pewarta : Akhyar Rosidi
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025