Jakarta (ANTARA) - Ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri mengaku tak puas dengan permainannya dalam final turnamen bulu tangkis Denmark Open 2025.

Pada final yang di Jysnke Arena, Odesse, Minggu malam WIB, Fajar/Fikri menyerah 18-21, 21-15, 19-21, kepada ganda Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi yang bermain solid.

"Hari ini, pertandingan berjalan ramai tapi kayak dari kami tidak puas dengan permainan kami karena kami banyak melakukan kesalahan yang tidak perlu," ungkap Fajar dalam keterangan PBSI pada Senin.

"Kami tetap bersyukur dengan hasil ini dan akan kami jadikan pelajaran buat kedepannya," imbuhnya.

Senada dengan Fajar, Fikri mengatakan pada gim pertama kesulitan karena penampilan sangat solid ditunjukkan oleh Kobayashi.

Baca juga: Pasangan Fajar/Fikri mengakui ketangguhan ganda Jepang di final Denmark Open

Namun setelah  keluar dari tekanan, Fikri mengaku kurang bisa memanfaatkan momentum tersebut dengan  malah kerap melakukan sejumlah kesalahan yang menguntungkan lawan.

"Sebenarnya kita sudah bisa keluar dari tekanan tadi tapi di beberapa bola mudah kita malah melakukan kesalahan sendiri," ujar Fikri.

Fajar berjanji akan meningkatkan fokus terutama ketika memasuki reli panjang dengan intensitas permainan cepat seperti dalam laga final.

"Fokusnya harus benar-benar dijaga," ujar pebulu tangkis yang menjadi unggulan ketujuh dalam turnamen ini.

Baca juga: Pasangan Fajar/Rian menjadi ganda putra tersisa di semifinal Denmark Open

Kegagalan Fajar/Fikri dalam turnamen BWF Super 750 ini membuat Indonesia hanya mendapatkan satu gelar dari tunggal putra  Jonatan Christie yang mengalahkan  peringkat satu dunia Shi Yu Qi pada final.



 


Pewarta : Fajar Satriyo
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2025