Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menjangkau 36,7 juta penerima manfaat, dengan jumlah makanan sudah mencapai 1,4 miliar porsi dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebanyak 12.508 unit dari target 32 ribu unit.
"Hari ini sudah 1.410.000.000 porsi MBG sudah dimasak dan dibagikan sejak tanggal 6 Januari 2025. Hari ini ada 36,7 juta anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui dan balita yang sudah menerima MBG," kata Prabowo pada pidato pengantar Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Jakarta, Senin.
Prabowo mengatakan capaian ini menjadi perhatian banyak negara karena skalanya yang besar dan pencapaiannya yang cepat dalam waktu kurang dari satu tahun.
Prabowo menyebut keberhasilan tersebut tidak lepas dari kerja keras jajaran Badan Gizi Nasional (BGN) yang mengoordinasikan pelaksanaan di lapangan.
Presiden mengingatkan agar pelaksanaan program ini tetap mengedepankan kualitas dan kehati-hatian, tanpa memaksakan target secara berlebihan.
Baca juga: Belasan ribu siswa madrasah di Mataram dapat MBG
Dalam pelaksanaannya, tercatat beberapa kasus gangguan kesehatan akibat konsumsi makanan, dengan jumlah sekitar 8.000 dari total 1,4 miliar porsi yang disalurkan.
Angka tersebut setara dengan sekitar 0,0007 persen, sementara 99,99 persen distribusi dinilai berjalan baik.
"Saya sampaikan jangan paksakan. Ojo ngoyo, yang penting baik dalam pelaksanaannya. 36,7 juta ini bukan tanpa kekurangan. Ada beberapa ribu yang keracunan makan, sakit perut. Tetapi kalau diambil statistik 8.000 dari 1,4 miliar masih dalam koridor error yang manusiawi," kata Kepala Negara.
"Sepanjang usaha manusia, hampir tidak ada usaha manusia yang dilaksanakan selama satu tahun dengan volume yang demikian besar, yang zero error, zero deffect. Sangat sulit, walaupun kita tidak boleh menerima," imbuhnya.
Baca juga: Mataram pastikan kebutuhan air bersih terpenuhi di dapur MBG
Prabowo menegaskan pentingnya menjaga kebersihan dalam proses konsumsi, termasuk membiasakan anak-anak mencuci tangan dengan benar sebelum makan.
Presiden menilai ketersediaan air bersih dan sabun di sekolah menjadi bagian penting dalam mendukung keberhasilan program tersebut, sekaligus membentuk kebiasaan sehat sejak dini.
Prabowo pun menekankan kepada kepala BGN Dadan Hindayana dan jajarannya untuk menghasilkan prosedur tetap yang ketat, dengan menggunakan alat-alat terbaik untuk meminimalkan kekurangan atau penyimpangan yang terjadi.
"Tetapi, kita juga harus yakinkan para guru-guru yang semua terlibat untuk mendidik anak-anak kita kalau makan pakai tangan harus cuci tangan dengan sebaik-baiknya. Di setiap sekolah harus tersedia air yang bersih, juga dengan sabun," ujar Presiden.
Baca juga: Sejumlah siswa di Lombok Timur diduga keracunan MBG, Satgas: Kami kroscek
Baca juga: Satgas: Kasus siswa keracunan MBG di Lombok Timur tertangani