Mataram (ANTARA) - Sejumlah siswa di beberapa sekolah di Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, mengalami gejala mual, muntah, dan diare diduga setelah mengkonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), Jumat (17/10).
Akibat kejadian tersebut, beberapa siswa terpaksa dilarikan ke Puskesmas Batuyang untuk mendapatkan perawatan medis. Sebagian di antaranya bahkan sempat menjalani infus karena kondisi tubuh yang lemah.
Kepala Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Berbagi Mulia Pringgabaya, Eka Suryana, Sabtu, membenarkan adanya kejadian tersebut dan mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan pengecekan langsung di lapangan.
“Kami masih melakukan pendataan dan belum bisa memastikan jumlah pasti berapa siswa yang terdampak,” ujarnya saat dikonfirmasi.
Baca juga: Puluhan santri di Lotim diare diduga usai santap MBG, begini tanggapan SPPG
Ketua Pelaksana Program Makan Bergizi Gratis (PPMBG) Lombok Timur, Agamawan Salam, juga membenarkan laporan adanya sejumlah siswa yang mengalami gejala serupa dan telah mendapatkan penanganan medis.
“Informasi yang kami terima, ada tujuh siswa yang dibawa ke puskesmas. Sebagian sudah diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan,” katanya.
Sementara itu, Ketua Satgas MBG Lombok Timur, HM Juaini Taofik, menyatakan belum menerima laporan resmi terkait insiden tersebut.
“Nanti akan kami kroscek terlebih dahulu,” ujarnya singkat.
Baca juga: NTB usulkan tambahan 100 dapur MBG untuk daerah terpencil
Kapolsek Pringgabaya AKP Gede Gede G juga mengatakan belum menerima laporan resmi, namun pihaknya akan melakukan pengecekan di lapangan untuk memastikan kebenaran peristiwa tersebut.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan program nasional yang dijalankan di seluruh sekolah dasar dan menengah untuk meningkatkan asupan gizi pelajar. Hingga saat ini, pihak berwenang masih menelusuri penyebab pasti kejadian tersebut.
Baca juga: Belasan ribu siswa madrasah di Mataram dapat MBG