Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat, merampungkan bantuan pembangunan gedung Madrasah Syamsul Huda, di Dusun Lekok, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, yang merupakan daerah terdampak gempa bumi terparah.
Berdasarkan rilis yang diterima di Mataram, Rabu, bangunan gedung madrasah tersebut diresmikan oleh Wali Kota Padang, H Mahyeldi Ansharullah, bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lombok Utara, H Suardi.
Ikut menyaksikan Staf Ahli Gubernur NTB Bidang Sosial Masyarakat, T Wismaningsih Drajadiah. Hadir pula Kepala Organisasi Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, dan Camat Gangga.
Wali Kota Padang, H Mahyeldi Ansharullah, menyatakan turut prihatin atas peristiwa yang dialami masyarakat di NTB, khususnya Kabupaten Lombok Utara.
Empati yang dirasakan merupakan bagian dari ukhuwah islamiah sebangsa setanah air dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Apalagi, Padang juga pernah dilanda bencana serupa pada 2009 silam.
"Mungkin rumah belum terbangun dengan baik, tetapi aktivitas pendidikan tak boleh terhenti di Lombok Utara. Ini pula yang dirasakan masyarakat kami di Sumatera Barat, ketika ditimpa gempa bumi," katanya.
Ia mengatakan dalam rangka membangun generasi bangsa, maka program pendidikan wajib dilaksanakan secara serius dan diprioritaskan.
Mahyeldi menambahkan apa yang sudah dibangun di Kecamatan Gangga, adalah partisipasi dari seluruh warga masyarakat Kota Padang.
"Kami ingat betul, pada 5 Agustus gempa terjadi dan pada 6 Agustus 2018, kami memperingati ulang tahun Kota Padang. Masyarakat dan jajaran Pemerintah Kota Padang memberi perhatian kepada NTB, khususnya daerah terdampak di Lombok Utara," ujarnya.
Sementara itu, Sekda Lombok Utara, H Suardi, menyatakan adanya bencana besar yang melanda Lombok Utara merupakan cara Allah untuk mendekatkan hambanya. Secara fisik terlihat kehancuran, tetapi hati senantiasa bisa silaturahmi dan menyatukan.
"Hari ini kita bisa lakukan peresmian gedung Madrasah Syamsul Huda bantuan dari pemkot dan Baznas Kota Padang. Bantuan ini, memotivasi kami untuk bangkit kembali dengan semangat kebersamaan guna percepatan pembangunan," katanya.
Ketua Baznas NTB, TGH Munajib Kholid, mengatakan pihaknya juga turut membantu meringankan penanggulangan bencana gempa dengan cara membangun sebanyak 101 hunian sementara.
Pembangunan hunian sementara sebanyak 50 unit dipusatkan di Dusun Tegal Maja, dan 51 unit di Dusun Malaka.
"Ada pula 17 masjid sementara dan bangunan untuk fasilitas umum yang tersebar di Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Tengah, Sumbawa Barat," kata Munajib.
Sementara itu, Staf Ahli Gubernur NTB, Bidang Sosial Masyarakat, T Wismaningsih Drajadiah menyatakan, berhasilnya pembangunan gedung madrasah sebagai bentuk penyambung tali silaturahim di antara masyarakat Indonesia.
"Siapa menyangka, jauh-jauh dari Sumatera Barat, Kota Padang khususnya serta daerah lainnya bisa datang membantu karena adanya gempa. Jadi, walaupun sama-sama di ujung timur dan barat, ada kekuatan persaudaraan di antara kita," ujarnya.
Berdasarkan rilis yang diterima di Mataram, Rabu, bangunan gedung madrasah tersebut diresmikan oleh Wali Kota Padang, H Mahyeldi Ansharullah, bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lombok Utara, H Suardi.
Ikut menyaksikan Staf Ahli Gubernur NTB Bidang Sosial Masyarakat, T Wismaningsih Drajadiah. Hadir pula Kepala Organisasi Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, dan Camat Gangga.
Wali Kota Padang, H Mahyeldi Ansharullah, menyatakan turut prihatin atas peristiwa yang dialami masyarakat di NTB, khususnya Kabupaten Lombok Utara.
Empati yang dirasakan merupakan bagian dari ukhuwah islamiah sebangsa setanah air dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Apalagi, Padang juga pernah dilanda bencana serupa pada 2009 silam.
"Mungkin rumah belum terbangun dengan baik, tetapi aktivitas pendidikan tak boleh terhenti di Lombok Utara. Ini pula yang dirasakan masyarakat kami di Sumatera Barat, ketika ditimpa gempa bumi," katanya.
Ia mengatakan dalam rangka membangun generasi bangsa, maka program pendidikan wajib dilaksanakan secara serius dan diprioritaskan.
Mahyeldi menambahkan apa yang sudah dibangun di Kecamatan Gangga, adalah partisipasi dari seluruh warga masyarakat Kota Padang.
"Kami ingat betul, pada 5 Agustus gempa terjadi dan pada 6 Agustus 2018, kami memperingati ulang tahun Kota Padang. Masyarakat dan jajaran Pemerintah Kota Padang memberi perhatian kepada NTB, khususnya daerah terdampak di Lombok Utara," ujarnya.
Sementara itu, Sekda Lombok Utara, H Suardi, menyatakan adanya bencana besar yang melanda Lombok Utara merupakan cara Allah untuk mendekatkan hambanya. Secara fisik terlihat kehancuran, tetapi hati senantiasa bisa silaturahmi dan menyatukan.
"Hari ini kita bisa lakukan peresmian gedung Madrasah Syamsul Huda bantuan dari pemkot dan Baznas Kota Padang. Bantuan ini, memotivasi kami untuk bangkit kembali dengan semangat kebersamaan guna percepatan pembangunan," katanya.
Ketua Baznas NTB, TGH Munajib Kholid, mengatakan pihaknya juga turut membantu meringankan penanggulangan bencana gempa dengan cara membangun sebanyak 101 hunian sementara.
Pembangunan hunian sementara sebanyak 50 unit dipusatkan di Dusun Tegal Maja, dan 51 unit di Dusun Malaka.
"Ada pula 17 masjid sementara dan bangunan untuk fasilitas umum yang tersebar di Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Tengah, Sumbawa Barat," kata Munajib.
Sementara itu, Staf Ahli Gubernur NTB, Bidang Sosial Masyarakat, T Wismaningsih Drajadiah menyatakan, berhasilnya pembangunan gedung madrasah sebagai bentuk penyambung tali silaturahim di antara masyarakat Indonesia.
"Siapa menyangka, jauh-jauh dari Sumatera Barat, Kota Padang khususnya serta daerah lainnya bisa datang membantu karena adanya gempa. Jadi, walaupun sama-sama di ujung timur dan barat, ada kekuatan persaudaraan di antara kita," ujarnya.