Surabaya (ANTARA) - Gambaran padang, Insya Allah Khofifah Emil Menang Gemilang. Istilah itu kiranya layak tersemat di hati publik, terutama masyarakat Jawa Timur. Betapa tidak? Berbagai lembaga survey menyematkan mahkota kemenangan kepada pasangan incumbent yang juga inisiator lahirnya Gubernur pertama perempuan di Jatim.
Sebut saja diantaranya Lembaga Survei Poltracking yang menyebut elektabilitas Pasangan Calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak unggul jauh atas paslon lain, bahkan sekitar 70 persen. Tepatnya, pasangan Nomor urut 02 tersebut berada di angka 68,4 persen disusul Tri Rismaharini (Risma)-KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) 24,2 persen, dan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim (LUMAN) 3,8 persen.
Tanpa tendeng aling-aling, Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda AR saat paparan hasil survei, Kamis, 21 November 2024, kemarin, menyampaikan proyeksi melesatnya tren elektoral Khofifah-Emil. Dengan margin of error di angka 2,2 persen, maka range angka Khofifah-Emil bisa naik dari 68,4 persen menjadi 70,6 persen atau bisa menjadi 66,2 persen. Artinya paslon Khofifah-Emil menurut data Poltracking angkanya di kisaran interval 66,2 persen hingga 70,6 persen.
Aroma kemenangan pun disampaikan lembaga survey Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI) yang merilis jelang injury time pencoblosan 27 November. Menang telak pasangan dengan tagline Jatim Maju Berprestasi itu bukan isapan jempol. Di wilayah Mataraman misalnya, pasangan incumbent tersebut unggul jauh atas paslon lain. Hasilnya Khofifah-Emil unggul di 13 kabupaten/kota di Mataraman atas Risma Gus Hans dan Luluk-Lukman. Tepatnya di angka 62,7 persen. Pasangan yang lain jauh di bawahnya, kata Direktur ARCI Baihaki Sirajt (21/11/24).
Telaknya kemenangan Khofifah Emil sudah jauh-jauh hari diprediksi publik. Bahkan, sosok Khofifah memang telah lama dikenal sebagai pemegang kunci kemenangan kontestasi nasional. Jika kita flashback sejarah, wanita dengan rentetan penghargaan internasional itu menjadi salah satu warna kuat kemenangan Jokowi dan juga Prabowo saat keduanya menjadi calon Presiden di masing-masing Pemilu saat itu.
Khofifah, yang sudah menjadi legend pasca tanggapan kritisnya pada 4 Maret 1998 silam. Saat itu, anggota DPR RI termuda asal Surabaya tersebut mewakili Fraksi Persatuan Pembangunan (F-PP) di MPR dengan lantang menyampaikan tanggapan kritis terhadap pertanggungjawaban Presiden/Mandataris MPR yang dianggap tidak memberikan gambaran jelas di tengah multikrisis. Khofifah mengemukakan pandangan partainya terkait ketimpangan sosial, ekonomi, dan politik, serta ketidakadilan yang terjadi, sehingga depolitisasi rakyat harus dihilangkan.
Tak ayal, sikap tegas nan cerdas menjadikannya sosok yang sangat menyita perhatian publik. Dan paripurna-nya sebagai seorang pemimpin, diantaranya Ketua Umum PP Muslimat NU, menjadikannya selalu melekat di hati siapapun.
Dalam momentum Pilgub misalnya, istiqomahnya blusukan di pasar tradisional menjadi pemantik semangat para pedagang yang selalu mengelu-elukannya dan menanti kedatangannya. Berbagai pelukan hangat dari segala lapisan amsyarakat menjadi bukti nyata bahwa Khofifah sangat dirindu untuk kembali mengemban amanah besar sebagai Gubernur Jatim pada Februari 2025 mendatang. Begitu banyak resolusi besarnya untuk mengangkat Jatim dari lokal menuju global yang menjadi harapan besar semua rakyat.
Bu Khofifah, rakyat menunggumu penuh cinta.
*) Penulis adalah Pegiat Perempuan di Jatim