Mataram (ANTARA) - Dinas Perindustrian (Disperin) Nusa Tenggara Barat menekankan pentingnya sterilisasi komersial dalam proses produksi pangan melalui sertifikasi dan uji F0 agar produk industri kecil dan menengah (IKM) dapat bersaing dan memiliki daya tahan lebih lama di pasar.
Kepala Dinas Perindustrian Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj Nuryanti mengatakan IKM olahan pangan menjadi salah satu pilar utama dalam pertumbuhan ekonomi daerah. Oleh sebab itu, sterilisasi komersial merupakan langkah strategis untuk memastikan keamanan produk pangan serta memperpanjang masa simpannya.
"IKM kita harus naik kelas. Salah satu caranya adalah dengan memastikan bahwa produk pangan yang dihasilkan tidak hanya lezat tetapi juga aman dan memiliki daya simpan yang lebih lama," katanya.
Baca juga: Pelaku IKM di NTB raih penghargaan bergengsi Upakarti 2024
Dengan menerapkan standar sterilisasi komersial, kata dia, pihaknya dapat memastikan bahwa produk-produk tersebut bisa bertahan dalam distribusi dan penyimpanan pada suhu ruang.
Sebagai bentuk dukungan konkret, Disperin NTB sudah menggelar kegiatan penerapan standardisasi dan sertifikasi produk atau sistem mutu (Uji F0) selama sembilan hari, yakni pada 6-15 Februari 2025.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Kemasan Produk Daerah NTB, Rumah Produksi UD. Depot Taliwang, dan Rumah Produksi Sate Rembiga Goyang Lidah.
"Sebanyak 14 produk IKM olahan pangan dan 3 titik uji distribusi panas pada peralatan sterilisasi (autoclave) ikut serta dalam uji F0 ini," ujar Nuryanti.
Baca juga: Disperin NTB latih puluhan IKM gunakan asap cair sebagai pengawet furnitur
Proses tersebut, kata dia, bertujuan untuk memastikan bahwa produk pangan berasam rendah yang dikemas hermetis dan disimpan pada suhu ruang memenuhi standar sterilisasi komersial dengan nilai F0 sekurang-kurangnya 3,0 menit terhadap spora clostridium botulinum.
Dari hasil pengujian yang dilakukan, seluruh produk yang diuji telah memenuhi persyaratan standar keamanan pangan. Produk-produk tersebut berasal dari berbagai IKM unggulan, seperti Bunga Rosa, Santara Food, Sate Rembiga Goyang Lidah, UD. Depot Taliwang, dan Taliwang Nada, yang memproduksi beragam makanan khas Nusa Tenggara Barat dalam kemasan modern.
Nuryanti menegaskan, pihaknya akan terus mendukung IKM dalam proses standardisasi dan sertifikasi produk.
"Kami ingin IKM NTB semakin berdaya saing, bukan hanya di tingkat lokal, tetapi juga nasional dan internasional. Dengan adanya standar ini, produk kita bisa masuk ke ritel modern dan pasar ekspor," ucapnya
Baca juga: Disperin NTB motivasi tiga IKM potensial naik kelas
Baca juga: Disperin NTB menggandeng IJK edukasi IKM terkait pasar modal