Mataram (ANTARA) - Program Kartu Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat yang dicanangkan bupati setempat menjadi contoh praktik bagi kepala Dinas Kesehatan seluruh Indonesia pada pertemuan nasional monitoring dan evaluasi Program RSSH GF ATM (Aids, Tubercolosis dan Malaria).

Bupati Sumbawa Barat Amar Nurmansyah saat menjadi pemateri, Rabu mengatakan ada dua Inovasi yang dilahirkan oleh pemerintah daerah untuk menangani persoalan tersebut yaitu melalui pemberdayaan agen gotong royong dan program kartu Sumbawa Barat maju.

"Kami juga melakukan pendekatan basis layanan posyandu dan kartu Sumbawa Barat maju," katanya.

Baca juga: Sebanyak 51 ribu warga dapat kartu Sumbawa Barat maju

Ia mengatakan terdapat sebanyak 700 agen gotong royong yang masuk dalam komponen Peraturan Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR). Mereka bekerja, membantu mensukseskan program Bupati, termasuk dalam penanganan penanggulangan Aids, TBC, dan Malaria.

"Mereka berasal dari masyarakat setempat, dan pola pendekatan yang dilakukan oleh para agen ini adalah pendekatan silaturahmi kekeluargaan," katanya.

Inovasi kedua yaitu Program Kartu Sumbawa Barat Maju layanan kesehatan yang dimana di dalamnya terdapat program Tim Reaksi Cepat (TRC) Ambulans. Tim kesehatan yang ada di puskesmas-puskesmas bergerak cepat ketika ada warga yang membutuhkan layanan kesehatan.

"Mereka melakukan pendampingan homecare kepada masyarakat yang membutuhkan, dan memastikan setiap keluhan yang dialami oleh warga dipastikan dapat tertangani dengan baik," katanya.

Baca juga: Bupati Sumbawa Barat mengkawal penyaluran kartu layanan pendidikan

Demikian pula yang berkaitan dengan ATM, tim kesehatan melakukan tracing (pelacakan) kepada warga, melakukan testing sebagai langkah awal untuk melakukan intervensi atau penanganan yang tepat terhadap calon pasien.

"Yang paling penting adalah komitmen kita semua untuk keberlanjutan. Insya Allah melalui regulasi yang tepat akan menjadi bagian dari upaya mempertahankan komitmen kita untuk menanggulangi Aids, Tubercolosis, dan Malaria," katanya.

Kabupaten Sumbawa Barat memiliki data terintegrasi yang menjadi dasar dilaksanakannya Program Kartu Sumbawa Barat Maju, satu kartu dengan berbagai macam layanan yang berbasis elektronik.

Selanjutnya perlu juga dilakukannya pendekatan secara persuasif, kalau hanya pendekatan pemerintah dan dinas kesehatan, itu tidak akan pernah bisa.

"Dan yang terpenting juga, dengan data terintegrasi melalui DTSEN itu nantinya akan menjadi wilayah intervensi bersama," katanya.

Baca juga: Gandeng Bank NTB Syariah, Pemkab Sumbawa Barat luncurkan Kartu KSB Maju
Baca juga: Bupati Amar minta kades sukseskan program kartu Sumbawa Barat Maju
Baca juga: Bupati ajak ASN kampanyekan Kartu Sumbawa Barat Maju


Pewarta : Akhyar Rosidi
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025