Jakarta (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menegaskan bahwa diaspora Indonesia merupakan mitra strategis dalam pembangunan nasional dan jembatan bagi memajukan semangat kemanusiaan di kancah dunia.

Menurut Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik (IDP) Kemlu RI Heru Hartanto Subolo, Presiden Prabowo Subianto, melalui Astacita, telah mengakui posisi diaspora RI sebagai mitra penting untuk memperkuat kepentingan ekonomi, memperluas jejaring global, dan meningkatkan daya saing bangsa.

“Diaspora Indonesia bukan sekadar komunitas semata, tetap merupakan mitra strategis dalam mencapai tujuan pembangunan nasional,” kata Heru dalam kata sambutannya pada agenda Simposium Diaspora Indonesia oleh Indonesia Diaspora Network (IDN) Global, dipantau secara daring di Jakarta, Sabtu.

Dirjen Heru kemudian menyampaikan bahwa diaspora Indonesia memiliki tiga pilar kontribusi utama, yang pertama adalah membantu Indonesia mengembangkan kapasitas inovasi nasional setelah memainkan peran sebagai katalis pembangunan dan inovasi global.

Peran kedua yaitu sebagai representasi wajah bangsa Indonesia yang berintegritas dan kreatif, yang dengan nilai-nilai luhur seperti Pancasila dan gotong royong mencerminkan kisah sukses dan profesionalisme bangsa, kata dia.

Ia menyebut peran ketiga diaspora Indonesia adalah sebagai kelompok solidaritas dan bagian perdamaian global yang menjadi “jembatan kemanusiaan di tengah dunia yang terbelah oleh konflik”. Lebih lanjut, Dirjen Heru menegaskan bahwa diaspora Indonesia adalah mitra sejajar dan bukan sekadar objek kebijakan. Untuk itu, Kemlu RI berkomitmen mengoptimalkan dialog dan koordinasi intensif bersama komunitas diaspora Indonesia.

Baca juga: Kemenlu terkena efisiensi anggaran Rp2,03 triliun

Pejabat di Kemlu itu menyoroti pembentukan divisi baru di bawah Ditjen IDP, yaitu Direktorat Urusan Diaspora yang disahkan melalui Permenlu No. 4 Tahun 2025, sebagai bukti kepedulian dan penghargaan pemerintah terhadap kepentingan komunitas diaspora Indonesia.

“Direktorat ini hadir untuk memastikan bahwa setiap potensi dan aspirasi diaspora mendapat ruang dan perhatian dalam kebijakan luar negeri Indonesia,” kata Heru.

Baca juga: Sebanyak 69 WNI dikembalikan dari Filipina bukan korban TPPO

Ia pun berharap supaya diaspora Indonesia terus memainkan perannya sebagai penjaga jembatan antara Indonesia dan dunia serta membantu mengatasi tantangan global yang muncul dalam bentuk perubahan iklim dan disrupsi teknologi.


Pewarta : Nabil Ihsan
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2025