Kupang, NTT (ANTARA) - Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur (BI NTT) mengampanyekan digitalisasi sistem pembayaran bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal melalui kolaborasi QRIStreet Festival bersama Takuju Market di Kota Kupang.

“Kolaborasi ini tercipta antara pihak Bank Indonesia dengan teman-teman komunitas lokal melalui program Takuju Market. Semua transaksi UMKM kita kampanyekan untuk menggunakan QRIS sebagai salah satu metode pembayaran digital masa kini,” kata Event Director Takuju Market Andi Zulkifli di Kupang, Minggu.

Ia menyebut sebanyak 27 UMKM turut terlibat dalam Takuju Market Volume 4 tersebut, diantaranya lima UMKM binaan BI NTT.

Dalam kegiatan itu juga digelar event “Ketong Manise” sebagai ajang pemilihan Duta Rupiah BI NTT 2025 serta penguatan semangat Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah bagi generasi muda.

Selain itu, turut dihadirkan booth “History of Payment Systems” untuk memberikan edukasi kepada pengunjung mengenai perkembangan metode pembayaran dari masa ke masa.

“Kami mengajak masyarakat Kupang datang berbelanja, sekaligus mendapatkan edukasi terkait sistem pembayaran, penggunaan QRIS, dan terutama mendukung pelaku UMKM lokal,” ujar Andi.

Pengunjung mengunjungi booth “History of Payment Systems” dari BI NTT. Rangkaian kegiatan QRIStreet Festival dan Takuju Market berlangsung di lapangan parkir Swiss-Belcourt Kota Kupang hingga 7 November 2025. (ANTARA/Yoseph Boli Bataona)

Sementara itu, Kepala Perwakilan BI NTT Adidoyo Prakoso mengatakan seluruh aktivitas transaksi dalam kegiatan tersebut diwajibkan menggunakan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) sebagai upaya peningkatan penerimaan pembayaran digital di Kota Kupang.

“Pada 2025, BI NTT juga mencatat penggunaan QRIS di Provinsi NTT terus mengalami pertumbuhan yang eksponensial,” ujarnya.

Baca juga: Pembayaran parkir non tunai di Mataram dioptimalkan cegah kebocoran

Ia menjelaskan, sampai dengan September 2025, transaksi QRIS di Provinsi NTT tercatat mencapai 32,7 juta transaksi atau tumbuh hingga 77 persen (yoy) dibanding periode yang sama di tahun 2024 yang mencapai 18,5 juta transaksi.

Dari sisi pengguna, tercatat sebanyak 321 ribu masyarakat NTT telah bertransaksi menggunakan QRIS atau tumbuh sebesar 5,10 persen (ytd) dibanding Desember 2024 yang tercatat sebanyak 305 ribu pengguna.

Baca juga: BI mencatat 1.852 transaksi QRIS selama MotoGP Mandalika 2025

BI NTT, lanjut Adidoyo, berkomitmen untuk terus bersinergi meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya CBP serta mendorong pemanfaatan pembayaran non tunai untuk transaksi yang mudah, aman, dan efisien.


Pewarta : Yoseph Boli Bataona
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2025