Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB) terus mempercepat pengerjaan sejumlah proyek infrastruktur jalan dan jembatan, sehingga tuntas di tahun 2025.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) NTB Sadimin, di Mataram, Minggu, menyebutkan sejumlah proyek yang sedang dikerjakan itu, yakni paket rekonstruksi ruas Jalan Simpang Tano-Simpang Seteluk berlokasi di antara Kecamatan Poto Tano dan Kecamatan Alas Barat, Kabupaten Sumbawa Barat.
Jalan itu menghubungkan dua ruas jalan negara, yaitu ruas Poto Tano-Simpang Negara dengan Simpang Negara-Taliwang sepanjang 3,8 kilometer, dengan anggaran sebesar Rp32,5 miliar lebih. Saat ini progres fisik mencapai 63,36 persen.
"Kondisi drainasenya kurang baik dan sering terjadi banjir pada saat musim penghujan. Diharapkan dari pekerjaan ini mampu memperlancar perjalanan ke Kabupaten Sumbawa Barat dan mengatasi banjir di desa Tambaksari Kecamatan Poto Tano," ujarnya.
Selanjutnya rekonstruksi ruas Jalan Tanjung Geres-Pohgading-Pringgabaya berlokasi di Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur sepanjang 4,0 kilometer. Progres fisik pekerjaan sudah sebesar 76,14 persen.
"Kondisi jalannya rusak berat cukup lama dan pada pergeseran kedua tahun 2025 ini ditangani dengan anggaran sebesar Rp28 miliar," ujar Sadimin pula.
Baca juga: Lombok Timur usulkan perbaikan jalan kepada Kementerian PU
Diharapkan dari pekerjaan ini selesai akhir Desember 2025, sehingga dapat memperlancar perjalanan serta memperpendek waktu tempuh dari Pelabuhan Lembar ke Pelabuhan Kayangan melalui akses jalan provinsi dari ruas Batu Jahe-Praya-Keruak-Labuhan Haji-Pohgading-Pringgabaya-Kayangan.
Jalan ini menjadi pemacu pengembangan wilayah pesisir bagian timur dalam mendukung kedaulatan pangan, budi daya perikanan dan pariwisata pada kawasan pesisir bagian timur.
Kemudian, paket ruas Jalan Lenangguar-Lunyuk yang berlokasi di Kilometer 69 sampai dengan 71 di Kecamatan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa. Anggaran proyek ini sebesar Rp20 miliar lebih.
"Jika jalan ini tidak ditangani secara kontinu dan tidak bisa dilalui maka masyarakat dari Kecamatan Lunyuk, bila ingin ke Kabupaten Sumbawa harus melalui Sumbawa Barat yang waktu tempuh-nya 5 sampai dengan 6 jam," katanya lagi.
Baca juga: Perbaikan jalan Terong Tawah di Lombok Barat dongkrak ekonomi warga
Selanjutnya pemeliharaan berkala jalan yang tersebar di Pulau Lombok, berlokasi di ruas Jalan Batu Nyale-Sengkol. Kondisi jalannya rusak berat cukup lama diakibatkan oleh kondisi tanah dasar yang kurang baik.
Hal itu diperparah dengan posisi galian pipa air minum yang kurang memenuhi syarat kedalamannya, sehingga fondasi lapis atas dan lapis bawah kurang stabil mengakibatkan lapisan penetrasinya mengalami retak dan merusak aspal. Anggaran pemeliharaan jalan ini sebesar Rp3,9 miliar lebih. Progres fisik pekerjaan sebesar 17,61 persen.
"Jika ruas ini tidak segera ditangani akan semakin banyak menimbulkan korban kecelakaan," ujar Sadimin.
Baca juga: Pemprov NTB menganggarkan Rp60,5 miliar perbaiki dua ruas jalan
Sementara untuk jembatan, yakni Jembatan Doro O'o yang terletak di Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima. Kondisi jalan yang rusak bertahun-tahun akibat diterjang banjir pada 2023. Kerusakan diperparah dengan sedimentasi, sehingga air akan masuk menggenangi pemukiman dan area pertanian sawah warga saat hujan dan laut pasang.
Jembatan ini adalah objek vital bagi warga dua kecamatan, karena menjadi penyangga dan ekonomi masyarakat di sektor kelautan dan pertanian. Jembatan ini diperbaiki dengan anggaran Rp6,2 miliar lebih. Saat ini progres fisik bulan November sebesar 35,61 persen.
Tidak hanya itu, pergantian Jembatan Selong Belanak di Kabupaten Lombok Tengah. Jembatan Mekarsari di Jalan Pariwisata Selong Belanak-Kuta di Desa Mekar Sari Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, yang rusak akibat banjir tahun 2024. Jembatan ini adalah objek vital yang menghubungkan antara Kuta dan Selong Belanak dan mendukung pengembangan daerah pariwisata prioritas Mandalika dan sekitarnya.
"Jembatan ini diperbaiki dengan anggaran sebesar Rp4 miliar dengan progres fisik sebesar 25,81 persen," katanya pula.
Baca juga: DPRD NTB: Perbaikan jalan harus jadi prioritas utama pembangunan
Baca juga: Jalan berlubang di ruas Kediri-Kuripan Lombok Barat diperbaiki
Baca juga: Anggaran perbaikan jalan Lombok-Sumbawa dialokasikan Rp86,44 miliar