Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengingatkan calon haji agar jujur menyampaikan riwayat penyakit yang diderita selama proses pemeriksaan kesehatan.

Kepala Dinkes Kota Mataram dr Emirald Isfihan di Mataram, Senin, mengatakan kejujuran mereka membuat petugas puskesmas lebih mudah melakukan pemetaan calon haji dengan risiko tinggi dan mendeteksi dini penyakit-penyakit berbahaya untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Ketika ada penyakit berbahaya tapi bisa disembuhkan, petugas kami bisa melakukan pendampingan dan bimbingan agar begitu tiba jadwal keberangkatan, jamaah sudah sehat fisik dan mental," katanya.

Dia mengatakan hal tersebut menyikapi makin ketat pemeriksaan kesehatan calon jamaah haji ketika akan masuk Tanah Suci, bahkan informasinya pihak pemerintah Arab Saudi akan melakukan pemeriksaan secara acak terhadap jamaah.

Ketika ditemukan calon haji mengidap penyakit berbahaya, seperti diabetes atau jantung kronis, akan langsung dikembalikan ke Tanah Air.

Baca juga: Sebanyak 95 persen calon haji Mataram sudah serahkan paspor

Terkait dengan itu, ia berharap, calon haji jujur pada tahap pemeriksaan awal sebab tujuan berhaji terkait dengan kesanggupan seseorang untuk beribadah, baik dari sisi kesehatan ekonomi, fisik, maupun mental.

Hal tersebut akan menentukan calon haji layak mendapatkan surat keterangan istitaah dengan catatan mampu mandiri atau mampu dengan pendampingan.

Ia menjelaskan status mampu dengan pendampingan bahwa calon haji diberikan surat keterangan istitaah namun harus dengan pendampingan, seperti pendampingan dengan obat-obatan, alat medis (kursi roda), atau pendampingan khusus oleh petugas dan dari pihak keluarga.

"Karena itulah, penerbitan surat keterangan istitaah sangat selektif agar jamaah yang mendapatkan istitaah benar-benar mampu melaksanakan ibadah di Tanah Suci," katanya.

Baca juga: Pelayanan pemeriksaan kesehatan calon haji di Mataram dimulai

Menyinggung proses pemeriksaan kesehatan calon haji, ia mengatakan, kegiatan tersebut sedang dalam proses pemeriksaan tahap pertama di 11 puskesmas se-Kota Mataram, namun ada juga calon haji yang pemeriksaan lanjutan ke rumah sakit.

"Untuk data pasti berapa yang sudah diperiksa, kami belum dapat laporan secara rinci. Yang jelas 590 calon haji 2026 yang sudah dapat rekomendasi Kemenag, siap kami periksa," katanya.

Dalam memberikan layanan kesehatan calon haji di Mataram, tim Dinkes Kota Mataram memiliki layanan bimbingan kesehatan haji agar jamaah bisa mendapatkan istitaah.

Baca juga: Sebanyak 354 calon haji Mataram selesaikan pembuatan paspor

Dalam layanan tersebut, calon haji tidak hanya diberikan pemeriksaan kesehatan melainkan juga didampingi dan mendapatkan edukasi terkait dengan pola hidup sehat melalui kebiasaan mengonsumsi makanan bergizi dan berimbang, olah raga, dan istirahat yang cukup.

Dengan demikian, dia mengharapkan calon haji bisa cepat mendapatkan rekomendasi istitaah serta mampu menjadi calon haji mandiri, sehat walafiat, sebelum hingga pulang dari Tanah Suci.

"Kesehatan menjadi modal utama ibadah di Tanah Suci, karena itu tim kami di puskesmas juga secara berkala memprogram kegiatan olahraga bagi calon jamaah haji," katanya.

Baca juga: Besaran Bipih Embarkasi Lombok 2026 masih tunggu penetapan resmi
Baca juga: Kuota haji Mataram tahun 2026 sebanyak 590 orang


Pewarta : Nirkomala
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025