Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengajak para putra dan putri daerah untuk berkontribusi mengatasi masalah keterbatasan sumber daya manusia (SDM) medis, seperti dokter spesialis.
“Kalau bisa, dicari putra-putri daerah. Jangan terus bergantung pada dokter dari luar yang bolak-balik. Ini penting agar layanan bisa berkelanjutan,” ujar Menkes Budi, dikutip di Jakarta, Rabu.
Ia mencontohkan langkah itu dapat dilakukan oleh RSUD M. Yunus di Bengkulu untuk mengatasi persoalan keterbatasan SDM dokter spesialis.
Lebih lanjut, Menkes menegaskan setiap layanan medis idealnya ditopang lebih dari satu dokter spesialis agar pelayanan dapat berjalan optimal. Minimal, kata dia, dibutuhkan dua dokter spesialis. Sementara untuk idealnya, dibutuhkan tiga dokter spesialis sehingga layanan kesehatan bagi publik dapat berjalan selama 24 jam.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD M. Yunus, Herry Permana menyampaikan bahwa saat ini jumlah dokter spesialis dan subspesialis di rumah sakit tersebut masih terbatas untuk memenuhi kebutuhan layanan yang terus meningkat.
“Dokter subspesialis kami berjumlah 18 orang, sementara total dokter spesialis sebanyak 45 orang. Namun, untuk beberapa layanan prioritas, jumlah dokter yang mampu melakukan tindakan masih sangat terbatas,” ujar dia.
Herry mengatakan, dengan kondisi itu, peningkatan kunjungan pasien, khususnya peserta BPJS Kesehatan, menjadi tantangan tersendiri bagi rumah sakit.
Baca juga: Puskesmas di Sumatera mulai beroperasi
“Kunjungan pasien terus meningkat. Untuk layanan jantung, dokter ada lima orang, tetapi yang dapat melakukan tindakan intervensi baru dua orang,” kata dia.
Sementara itu, Wakil Gubernur Bengkulu Mian mengakui bahwa masalah kekurangan dokter spesialis merupakan persoalan serius yang dihadapi RSUD M. Yunus sebagai rumah sakit rujukan provinsi. Ia berharap adanya dukungan konkret dari pemerintah pusat.
“Jumlah dokter spesialis masih sangat kurang. Kami berharap setelah kunjungan Pak Menteri ada asistensi atau penugasan dokter spesialis pembantuan ke RSUD M. Yunus,” ujarnya.
Selain penambahan sumber daya manusia, Mian menekankan pentingnya pendampingan berkelanjutan untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan.
Baca juga: Anak-anak lima kali lebih rentan terkena gangguan jiwa
“Kami membutuhkan pendampingan agar dari sisi keterampilan, kinerja, dan pelayanan dapat berjalan maksimal,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Menkes Budi juga menyoroti pentingnya sistem remunerasi yang layak bagi dokter spesialis agar mereka dapat fokus bekerja di rumah sakit pemerintah.
“Dokter spesialis harus dibayar cukup. Kalau tidak, mereka akan berpindah-pindah tempat praktik,” kata dia.
Menkes menambahkan bahwa pemerintah pusat akan terus mengupayakan pemenuhan alat kesehatan, namun kesiapan sumber daya manusia tetap menjadi faktor kunci dalam penguatan layanan.