Tabanan, Bali (ANTARA) - Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya menekankan peran Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dan Perusda Tabanan dalam pemberdayaan UMKM dan IKM agar dapat memasarkan produk lokal secara lebih luas dan berkelanjutan. 

Hal tersebut disampaikan Bupati Gede Sanjaya saat Program Bupati Ngantor (Bungan) Desa Ke-63 di Desa Antap, Tabanan, Bali, Selasa.

Sanjaya mengatakan dirinya datang ke desa bukan hanya memberikan bantuan, tetapi solusi pemberdayaan. Dengan desa presisi nanti, pihaknya memetakan potensi dan komoditas, sehingga Tabanan benar-benar menjadi lumbung pangannya Bali. 

"Kita hidupkan Bumdes, Bumdes hidupkan Perusda, dan Perusda akan menjual produk masyarakat ke hotel-hotel, restoran, dan lainnya di seluruh Indonesia,” katanya.

Melihat potensi Desa Antap, mulai dari kerajinan alat musik kesenian Bali, sektor perikanan, peternakan, dan pertanian yang ada, Gede Sanjaya menekankan pentingnya penguatan pemasaran dan hilirisasi produk desa. 

"Pentingnya sinergi dan penguatan antara Bumdes dan Perusda Sanjayaning Singasana untuk menampung dan memasarkan produk lokal secara lebih luas dan berkelanjutan," katanya. 

Dalam kunjungannya, Bupati Tabanan Gede Sanjaya  mengapresiasi atas  komitmen desa dalam mendukung visi pembangunan Tabanan. 

Bupati mengaku bangga bisa melanjutkan program berkantor di desa yang Ke-63 di Desa Antap. 

Baca juga: Polisi maraton periksa UMKM di Sumbawa terkait korupsi masker COVID

"Dari awal saya datang, tujuan utama adalah mendekatkan program di Kabupaten dengan program yang ada di Desa. Saya yakin visi-misi Pak Perbekel (kepala desa) , pasti selaras dengan visi kita di Kabupaten, yaitu bagaimana mempercepat proses pembangunan dan mensejahterakan masyarakat, khususnya di Desa Antap,” katanya. 

Menurut Bupati Tabanan Gede Sanjaya, berbagai pelayanan diharapkan  mampu memberikan manfaat yang positif bagi seluruh masyarakat serta mampu meningkatkan kesejahteraan bersama. 

“Dalam kegiatan Bungan Desa, kami hadir dengan berbagai pelayanan yang kami miliki di Kabupaten, untuk persembahkan bagi Desa Antap yang kami cintai, sehingga masyarakat betul-betul terlayani secara langsung sampai tingkat bawah, itulah tugas pemerintah,” ujarnya. 

Baca juga: KUR harus disertai kemampuan pengelolaan keuangan

Rangkaian Bungan Desa Ke-63 kali ini diramaikan dengan berbagai layanan publik terpadu guna mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat. 

Di antaranya, pelayanan literasi inklusi dan akses perbankan dari Bank BPD Bali, pelayanan kesehatan beserta pembagian kacamata gratis sebanyak 108 buah, serta pelayanan dari berbagai OPD: DPMPTSP (penyerahan perizinan), Dukcapil (penyerahan KTP Elektronik), Bakeuda (pembayaran PBB), pelayanan AK1 (Kartu Kuning), Samsat Keliling, hingga BPJS Keliling. 

Layanan-layanan ini menjadi wujud nyata komitmen pemerintah mendekatkan pelayanan kepada masyarakat desa.

Sementara itu, Perbekel (Kepala Desa) Desa Antap I Ketut Wastika mengucapkan terima kasih atas kehadiran bupati dan jajaran di tengah tengah masyarakat Desa antap.  

Ia menjelaskan berbagai potensi yang dimiliki di Desa Antap, termasuk sektor pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan hingga kerajinan diharapkan dapat terus diatensi oleh Pemerintah Kabupaten Tabanan. 

"Potensi yang ada tersebut dapat menjadi penyokong dan pendukung dalam kemajuan desa adat, serta mohon dukungan dan bantuan dari Bapak Bupati Tabanan, sehingga dengan potensi-potensi yang ada, desa dapat menyediakan lapangan kerja untuk masyarakat desa kami yaitu Desa Antap,” ujarnya. 

Pada kesempatan tersebut, Bupati Tabanan juga menerima audiensi Bendesa Adat Antap Delod Sema dan Bendesa Adat Bonian sebagai bentuk penyerapan dan mendengarkan aspirasi serta memperkuat sinergi pemerintah dengan desa adat. 

Kegiatan ditutup dengan penanaman pohon tabebuya sebagai simbol penghijauan dan kelestarian lingkungan.


Pewarta : Pande Yudha/Rolandus Nampu
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2025