Mataram (ANTARA) - Pelaksana Tugas Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Muslim menyoroti kebutuhan peta jalan pelatihan tenaga kerja untuk lima tahun di Nusa Tenggara Barat.

"Selama ini NTB belum memiliki skenario yang jelas. Peta jalan diperlukan agar arah penguatan kompetensi sumber daya manusia tidak berubah setiap periode," ujarnya dalam keterangan di Mataram, Minggu.

Muslim menekankan pentingnya perencanaan pelatihan jangka panjang yang konsisten dan berbasis kebutuhan dunia kerja.

Menurutnya, kenaikan angka pengangguran NTB per Agustus 2025 tidak boleh direspon dengan program yang bersifat normatif.

"Pelatihan yang diberikan harus dipastikan benar-benar relevan dengan spesialisasi yang dibutuhkan industri. Jangan sampai terus mengulang pola tanpa evaluasi," kata Muslim.

Baca juga: Dinamika pasar kerja tumbuh meski pengangguran naik di NTB

Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional Agustus 2025, Nusa Tenggara Barat memiliki angkatan kerja sebanyak 3,2 juta orang. Jumlah itu naik 12,10 ribu orang dibanding Agustus 2024.

Penduduk bekerja tercatat sebanyak 3,11 juta orang atau naik 1,18 ribu orang. Sedangkan, tingkat pengangguran terbuka mencapai 3,06 persen atau meningkat 0,33 persen jika dibanding Agustus 2024.

Tingkat pengangguran terbuka laki-laki lebih tinggi ketimbang perempuan, dan tingkat pengangguran terbuka perkotaan lebih banyak dibanding pedesaan.

Lebih lanjut Muslim menegaskan perlunya sinergi seluruh pihak dalam menyusun rencana kerja 2026, serta pemetaan kebutuhan tenaga kerja per sektor, jatah pelatihan per kabupaten/kota, dan percepatan lisensi pelatihan bagi Disnakertrans NTB.

Baca juga: Pelaksanaan MBG di NTB serap 17.434 tenaga kerja lokal

Dengan dukungan data yang lebih kuat, kurikulum pelatihan yang terarah, dan koordinasi lintas sektor, Disnakertrans NTB menargetkan peningkatan efektivitas pengurangan pengangguran serta penguatan kompetensi tenaga kerja lokal pada tahun mendatang.

"Masukan dari industri, lembaga pelatihan, dan data statistik harus terintegrasi agar intervensi pemerintah tepat sasaran," pungkas Muslim.

Himpunan Lembaga Pelatihan Seluruh Indonesia (Hillsi) berkomitmen mendukung Disnakertrans NTB dan pemerintah kabupaten/kota untuk meningkatkan kapasitas pelatihan hingga 25.500 peserta pada tahun 2026.

Sepanjang 2024, Hillsi melaporkan tingkat serapan kerja lulusan lembaga pelatihan di Nusa Tenggara Barat mencapai 98 persen.

Baca juga: Pelatihan TMT MBG jadi peluang emas tenaga kerja lokal di NTB


Pewarta : Sugiharto Purnama
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025