Mataram (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan dinamika pasar tenaga kerja di Nusa Tenggara Bara (NTB) tetap tumbuh di tengah adanya perlambatan partisipasi kerja masyarakat.

Kepala BPS NTB Wahyudin mengatakan jumlah angkatan kerja di Nusa Tenggara Barat sebanyak 3,20 juta orang pada Agustus 2025 atau naik 12,10 ribu dibanding Agustus 2024.

"Kenaikan jumlah angkatan kerja menandakan perekonomian daerah masih bergerak, namun tantangan peningkatan produktivitas dan kualitas tenaga kerja perlu menjadi perhatian," ujarnya di Mataram, Kamis.

Wahyudin memaparkan jumlah penduduk yang bekerja mencapai 3,11 juta orang atau bertambah 1,18 ribu orang dibanding Agustus 2024. Peningkatan itu menunjukkan adanya perbaikan dalam penyerapan tenaga kerja di berbagai sektor.

Baca juga: Pengangguran terbuka di NTB capai 102 ribu orang

Sektor pendidikan menjadi penyumbang tertinggi peningkatan tenaga kerja dengan tambahan sebanyak 20,14 ribu orang. Kenaikan itu mencerminkan peningkatan kebutuhan tenaga pengajar dan tenaga kependidikan di berbagai wilayah Nusa Tenggara Barat.

"Sebanyak 980,95 ribu orang atau 31,58 persen pekerja tercatat bekerja di sektor formal. Angka itu naik 2,09 persen poin dibandingkan Agustus 2024, menandakan pergeseran tenaga kerja menuju pekerjaan yang lebih stabil dan terlindungi," kata Wahyudin.

Baca juga: Pemprov NTB diminta prioritaskan penurunan angka pengangguran

Lebih lanjut dia menyampaikan persentase pekerja paruh waktu mengalami kenaikan sebesar 1,32 persen poin. Kondisi itu menunjukkan sebagian masyarakat masih mengandalkan pekerjaan dengan jam kerja terbatas untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.

Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka pada Agustus 2025 tercatat sebesar 3,06 persen, naik 0,33 persen poin dari tahun sebelumnya. BPS menilai kenaikan tingkat pengangguran terbuka terjadi akibat penambahan jumlah pencari kerja baru.

Pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi terus mendorong peningkatan kompetensi tenaga kerja melalui pelatihan berbasis kebutuhan industri. Program itu diharapkan memperluas peluang kerja formal di daerah.

Baca juga: Tingkat pengangguran terbuka NTB turun 2,73 persen di 2024


Pewarta : Sugiharto Purnama/Akke Alifwibia Ningsih
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025