Mataram (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka pengangguran terbuka di Nusa Tenggara Barat (NTB) mencapai 102,63 ribu orang secara tahunan pada Februari 2025.

Kepala BPS NTB Wahyudin menuturkan jumlah pengangguran terbuka itu mengalami kenaikan sebanyak 2,48 ribu orang bila dibandingkan periode yang sama pada Februari 2024.

"Ini harus menjadi perhatian pemerintah," ujarnya di Mataram, Senin.

Wahyudin memaparkan penduduk usia kerja di Nusa Tenggara Barat mencapai 4,17 juta orang dari total jumlah penduduk sebanyak 5,5 juta orang. Jumlah angkatan kerja mencapai 3,19 juta orang dengan rincian 3,09 juta orang bekerja dan 102,63 orang pengangguran.

Baca juga: Pemprov NTB diminta prioritaskan penurunan angka pengangguran

Dari angka 3,09 juta orang bekerja tersebut terdiri dari pekerja penuh 1,70 orang, pekerja paruh waktu 786,43 ribu orang, dan pekerja setengah pengangguran sebanyak 606,36 ribu orang.

Laki-laki menduduki tingkat pengangguran terbuka sebanyak 3,37 persen, sedangkan perempuan hanya 3,02 persen. Apabila menurut wilayah, maka tingkat pengangguran terbuka paling banyak terhadap di perkotaan sebanyak 4,10 persen dan perdesaan hanya 2,21 persen.

Baca juga: Tingkat pengangguran terbuka NTB turun 2,73 persen di 2024

Selain pengangguran terbuka, pemerintah Nusa Tenggara Barat juga perlu memperhatikan pekerja setengah pengangguran terbuka yang bekerja kurang dari 35 jam sepekan dan masih mau mencari pekerjaan tambahan. Jumlah pekerja setengah pengangguran yang mencapai 606,36 ribu orang tersebut setara dengan 20 persen dari total orang bekerja di Nusa Tenggara Barat.

"Umumnya yang masuk dalam kategori penduduk miskin adalah sebagian dari orang yang setengah menganggur, bekerja cuma 2 sampai 3 jam seminggu syukur kalau ada tambahan. Mereka bekerja tidak stabil," kata Wahyudin.

Baca juga: Pengangguran terbanyak lulusan perguruan tinggi di NTB

Sepanjang Februari 2024 sampai Februari 2025, BPS mencatat angka penyerapan tenaga kerja di Nusa Tenggara Barat sebanyak 157,80 ribu orang.

Lapangan usaha yang mengalami peningkatan kerja tertinggi adalah perdagangan, pendidikan, dan pertanian yang masing-masing sekitar 75,92 ribu orang, 46,14 ribu orang, dan 43,66 ribu orang.

 


Pewarta : Sugiharto Purnama
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2025