Lombok Tengah (ANTARA) - Aparat Kepolisian Resor Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, turun langsung melakukan pengecekan lokasi diduga tambang emas ilegal di wilayah Desa Kuta yang menelan korban jiwa.

"Kami masih mengecek ke lokasi. Kalau benar di TKP itu ada aktivitas penambangan, kami akan tutup," kata Kasi Humas Polres Lombok Tengah Iptu Lalu Brata Kusnadi di Lombok Tengah, Senin.

Seorang warga asal Desa Bonder, Kecamatan Praya Barat, dilaporkan meninggal dunia diduga saat melakukan aktivitas penambangan di wilayah Desa Kuta, Kecamatan Pujut. Sedangkan tiga orang lainnya mengalami luka-luka dan diketahui satu orang masih dirawat serta dua orang sudah bisa dipulangkan.

"Ada empat korban, satu meninggal, kemudian satu dirujuk ke RSUD Praya dan dua sudah pulang," katanya.

Baca juga: Pemkab Lombok Tengah cek isu tambang emas ilegal di dekat Mandalika

Peristiwa itu bermula ketika para korban diduga melakukan aktivitas penambangan sehingga saat ini pihaknya masih melakukan olah TKP.

"Kami masih melakukan pengecekan di TKP," katanya.

Sebelumnya, pada Minggu (30/11), seorang diduga penambang emas yang merupakan warga Desa Bonder, Kecamatan Praya Barat, bernama Hemaldi diduga tewas ditambang emas ilegal yang berada di Dusun Kuta II Desa Kuta Kecamatan Pujut.

Baca juga: Polisi menertibkan tambang emas ilegal di Lombok Tengah

Selain Hemaldi, tiga orang korban lainnya juga informasi mengalami luka-luka, di antaranya satu orang masih menjalani perawatan di RSUD Praya dan dua orang lainnya sudah dipulangkan.

Informasi yang didapatkan dari salah seorang warga Bonder menyebutkan warganya diduga kuat sedang melakukan aktivitas bersama tiga orang rekannya di salah satu tambang emas di wilayah Desa Kuta.

Korban juga saat ini sudah berada di rumah duka, namun pihaknya belum bisa menjelaskan secara detail kaitan dengan insiden tersebut.

"Diduga memang kejadiannya ditambang emas ilegal, informasi mereka berempat masuk di lubang tambang. Kepolisian juga sudah mengecek lokasi, ada satu warga saya dan tiganya dari luar desa kami," katanya.

Baca juga: Kawasan bekas tambang emas ilegal Gunung Prabu Lombok dihijaukan
Baca juga: Soal tambang ilegal dekat Mandalika, begini tanggapan Gubernur NTB
Baca juga: Tambang ilegal Gunung Prabu di Mandalika sudah ditutup 2018


Pewarta : Akhyar Rosidi
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025