Dompu (ANTARA) - SMAN 1 Pekat di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat terus memperkuat budaya sekolah yang religius, tertib, dan berkarakter melalui penerapan Rutinitas Baik Harian yang melibatkan seluruh warga sekolah secara konsisten setiap pagi.

"Rutinitas ini dimulai dengan kedatangan tepat waktu pada pukul 07.00 Wita. Guru dan siswa membiasakan budaya senyum, salam, dan sapa sebagai bentuk penghormatan serta upaya menciptakan suasana sekolah yang positif, hangat, dan penuh keakraban," kata Kepala SMAN 1 Pekat, Syaruddin, S.Pd, kepada ANTARA di Dompu, Senin.

Menurutnya, nilai kepedulian sosial juga ditanamkan melalui program Sedekah Seribu Sehari yang menjadi wadah pembelajaran empati dan kebiasaan berbagi.

"Kegiatan religius menjadi penguatan utama dalam pembentukan karakter siswa. Sebelum memulai pembelajaran, seluruh peserta didik melaksanakan Tadarus Al-Qur’an dan Pagi Mengaji di masing-masing kelas," paparnya.

Selain itu, lanjut guru yang akrab disapa Dedin itu, ibadah Salat Dhuha serta Salat Dzuhur berjamaah dilakukan secara rutin, sehingga sekolah menjadi ruang pembinaan spiritual yang aktif dan berkesinambungan.

"Kami juga menekankan kedisiplinan diperkuat melalui pelaksanaan upacara bendera yang tertib setiap pekan, serta kegiatan Jumat Iman dan Takwa sebagai wadah penguatan rohani," paparnya.

Baca juga: Wabup Dompu ajak pelajar perangi narkoba sejak dini dan asah kreativitas

Syaruddin menekankan, SMAN 1 Pekat akan terus bergerak maju menghadirkan inovasi pendidikan dan memperkuat ekosistem sekolah yang harmonis, disiplin, serta berlandaskan nilai-nilai religius.

Pada aspek pembelajaran, sekolah tersebut menghadirkan suasana Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang kondusif dan tertib.

"Seluruh kegiatan dan ikhtiar itu merupakan komitmen kami dalam membentuk akhlak dan karakter siswa secara menyeluruh," ujarnya.

Lebih lanjut ia membeberkan, rutinitas Baik Harian dijalankan bukan hanya sebagai formalitas, tetapi sebagai pembiasaan positif yang dapat membentuk karakter religius, disiplin, dan peduli sesama.

"Ini adalah investasi jangka panjang bagi masa depan siswa," tegasnya.

Syafruddin menambahkan, kepedulian terhadap lingkungan diwujudkan lewat program Jumat Bersih Lingkungan (Juberling), sementara kreativitas dan kecintaan budaya lokal dipupuk melalui program Sabtu Budaya dan Peka Kreatif.

"Kegiatan ini konsisten kami laksanakan setiap hari dan menjadi rutinitas positif sekolah dalam membentuk generasi yang cerdas, berakhlak, kreatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan," tutupnya.

Baca juga: Akhirnya SMAN 2 Kilo miliki lapangan olahraga yang representatif


Pewarta : Ady Ardiansah
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025