Lombok Barat (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Barat di Nusa Tenggara Barat (NTB) menargetkan luas tanaman tembakau sebanyak 500 hektare pada tahun 2026 atau naik 25 persen ketimbang capai tahun ini yang hanya seluas 400 hektare.
Kepala Dinas Pertanian Lombok Barat Damayanti Widyastuti mengatakan luas lahan tembakau di daerahnya selalu naik setiap tahun.
"Ada 300 hektare lahan untuk petani tembakau pada 2024, kemudian meningkat menjadi 400 hektare pada 2025. Tahun depan, target kami sebanyak 500 hektare untuk petani tembakau," ucapnya di Lombok Barat, Selasa.
Damayanti menyampaikan pemerintah daerah sedang berupaya membangun sentra industri hasil tembakau agar kelak dapat menjadi pusat pengelolaan dan pengembangan tanaman tembakau di Lombok Barat.
Baca juga: Lombok Barat maksimalkan dana cukai tembakau untuk tekan kemiskinan
Menurutnya, kesejahteraan para petani tembakau bisa lebih meningkat bila sentra industri hasil tembakau mampu terbentuk di Lombok Barat.
Pada 12 Desember 2025, Pemerintah Lombok Barat mengirim 13 petani ke Kabupaten Jember, Jawa Timur, untuk mempelajari secara langsung bagaimana proses pengelolaan dan pengembangan industri hasil tembakau.
Salah satu lokasi yang dikunjungi mereka adalah Kantor Pusat Penelitian Tembakau yang merupakan bagian dari PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional 5.
Para petani tembakau asal Lombok Barat tersebut juga mengunjungi pabrik rokok cerutu yang dikelola Koperasi Karyawan PTPN X.
Baca juga: Lombok Barat siapkan lahan 1,7 ha pusat industri tembakau
Pabrik itu menghasilkan berbagai bentuk rokok cerutu sigaret kretek tangan (SKT) yang bisa dipelajari langsung oleh para petan bagaimana proses produk daun tembakau menjadi rokok cerutu.
Kepala Pusat Penelitian Tembakau Jember Isti Wahyuti menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai kajian dalam hal pengolahan limbah tembakau untuk dapat dimanfaatkan menjadi berbagai produk kesehatan, pertanian, kosmetik, hingga bio-energi.
Limbah tembakau yang biasanya dibakar atau dibuang mampu diolah kembali dan memberikan manfaat yang besar bagi para petani tembakau.
Wakil Bupati Lombok Barat Nurul Adha berharap ada kerja sama antara pemerintah daerah melalui instansi terkait untuk dapat mengirim beberapa petani melakukan magang belajar dalam pengolahan dan pengembangan terhadap tembakau, termasuk pengolahan limbah ke Pusat Penelitian Tembakau Jember.
"Ini menjadi terobosan untuk meningkatkan pendapatan tambahan bagi para petani tembakau di Lombok Barat," pungkas Adha.
Baca juga: Bea Cukai sita 7,17 juta batang rokok ilegal di Mataram