Mataram (ANTARA) - Ketua KPU Provinsi Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan, mengatakan partisipasi pemilih di Pulau Dewata pada Pemilu 2019 telah melampaui target nasional dengan pencapaian partisipasi sekitar 81 persen.
"Dengan partisipasi tersebut, Bali sudah di atas rata-rata nasional yang ditargetkan 77,5 persen," kata Lidartawan disela-sela Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilu 2019 tingkat Provinsi Bali, di Denpasar, Rabu (8/5) malam.
Pada pelaksanaan Pemilu 17 April lalu, total jumlah pemilih yang datang ke TPS (suara sah dan tidak sah) sebanyak 2.616.810. Sedangkan jumlah pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) 3.130.288 orang, Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) 23.156 orang dan jumlah pemilih dalam DPK sebanyak 67.035 orang, sehingga total data pemilih 3.220.479. Dengan demikian angka partisipasi pemilih di Pulau Dewata sebesar 81,25 persen.
Terkait faktor-faktor yang mendorong peningkatan partisipasi pemilih, ujar dia, memang harus dilakukan evaluasi terlebih dahulu.
Namun, menurut Lidartawan, perkiraan awal disebabkan adanya kesadaran dari pemilih milenial yang sudah mau menyalurkan hak pilihnya, selain didukung sosialisasi yang efektif dari penyelenggara pemilu dan berbagai pihak terkait serta kalangan media.
"Apa mungkin juga karena masyarakat sangat ingin memilih presiden, bisa jadi. Kalau dulu untuk memilih DPRD saja mungkin tidak mau, sedangkan sekarang banyak yang pindah memilih karena ingin memilih presiden," ujar mantan Ketua KPU Kabupaten Bangli itu.
Lidartawan mengatakan akan menggandeng akademisi dari perguruan tinggi juga untuk mengevaluasi data-data terkait partisipasi pemilih tersebut.
Angka partisipasi pemilih dalam Pemilu 2019 sebesar 81,25 persen ini meningkat dibandingkan partisipasi masyarakat pada Pilkada Bali 2018 yang hanya mencapai kisaran 72 persen.
Sebelumnya Gubernur Bali Wayan Koster berharap partisipasi masyarakat bisa tembus 80 persen, untuk menciptakan pemilu berkualitas dan melahirkan pemimpin yang mendapat legitimasi masyarakat.
"Saya mengajak masyarakat tidak ada yang golput. Saya berharap semuanya datang ke TPS menggunakan hak pilihnya," ujar Koster beberapa waktu lalu sebelum hari H pencoblosan.
Selain itu, berdasarkan hasil rekapitulasi suara tingkat Provinsi Bali itu, pasangan Capres-Cawapres nomor urut 01 Jokowi-Amin dengan perolehan total 2.351.057 suara (92 persen) dan pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandi dengan perolehan 213.415 suara (8 persen).
Sementara itu, empat calon anggota DPD RI yang memperoleh suara terbanyak dan akan melenggang ke Senayan yakni calon petahana IGN Arya Weda Karna dengan perolehan 742.781 suara, mantan Gubernur Bali Made Mangku Pastika (269.790 suara), mantan Bupati Badung Anak Agung Gde Agung (229.675 suara) dan Ketua Dewan Masjid Indonesia Bali H Bambang Santoso (126.100 suara).
"Dengan partisipasi tersebut, Bali sudah di atas rata-rata nasional yang ditargetkan 77,5 persen," kata Lidartawan disela-sela Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilu 2019 tingkat Provinsi Bali, di Denpasar, Rabu (8/5) malam.
Pada pelaksanaan Pemilu 17 April lalu, total jumlah pemilih yang datang ke TPS (suara sah dan tidak sah) sebanyak 2.616.810. Sedangkan jumlah pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) 3.130.288 orang, Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) 23.156 orang dan jumlah pemilih dalam DPK sebanyak 67.035 orang, sehingga total data pemilih 3.220.479. Dengan demikian angka partisipasi pemilih di Pulau Dewata sebesar 81,25 persen.
Terkait faktor-faktor yang mendorong peningkatan partisipasi pemilih, ujar dia, memang harus dilakukan evaluasi terlebih dahulu.
Namun, menurut Lidartawan, perkiraan awal disebabkan adanya kesadaran dari pemilih milenial yang sudah mau menyalurkan hak pilihnya, selain didukung sosialisasi yang efektif dari penyelenggara pemilu dan berbagai pihak terkait serta kalangan media.
"Apa mungkin juga karena masyarakat sangat ingin memilih presiden, bisa jadi. Kalau dulu untuk memilih DPRD saja mungkin tidak mau, sedangkan sekarang banyak yang pindah memilih karena ingin memilih presiden," ujar mantan Ketua KPU Kabupaten Bangli itu.
Lidartawan mengatakan akan menggandeng akademisi dari perguruan tinggi juga untuk mengevaluasi data-data terkait partisipasi pemilih tersebut.
Angka partisipasi pemilih dalam Pemilu 2019 sebesar 81,25 persen ini meningkat dibandingkan partisipasi masyarakat pada Pilkada Bali 2018 yang hanya mencapai kisaran 72 persen.
Sebelumnya Gubernur Bali Wayan Koster berharap partisipasi masyarakat bisa tembus 80 persen, untuk menciptakan pemilu berkualitas dan melahirkan pemimpin yang mendapat legitimasi masyarakat.
"Saya mengajak masyarakat tidak ada yang golput. Saya berharap semuanya datang ke TPS menggunakan hak pilihnya," ujar Koster beberapa waktu lalu sebelum hari H pencoblosan.
Selain itu, berdasarkan hasil rekapitulasi suara tingkat Provinsi Bali itu, pasangan Capres-Cawapres nomor urut 01 Jokowi-Amin dengan perolehan total 2.351.057 suara (92 persen) dan pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandi dengan perolehan 213.415 suara (8 persen).
Sementara itu, empat calon anggota DPD RI yang memperoleh suara terbanyak dan akan melenggang ke Senayan yakni calon petahana IGN Arya Weda Karna dengan perolehan 742.781 suara, mantan Gubernur Bali Made Mangku Pastika (269.790 suara), mantan Bupati Badung Anak Agung Gde Agung (229.675 suara) dan Ketua Dewan Masjid Indonesia Bali H Bambang Santoso (126.100 suara).