Mataram (ANTARA) - Indonesia terus menggalang dukungan dalam pencalonannya sebagai Anggota Dewan HAM PBB periode 2020-2022, termasuk melalui berbagai pertemuan PBB.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang ditemui usai acara buka piada bersama di Kementerian Luar Negeri, Selasa, mengatakan dirinya akan kembali bertolak ke New York, AS, pekan depan untuk memimpin debat terbuka mengenai perlindungan warga sipil dalam konflik bersenjata, dalam kapasitas Indonesia sebagai presiden Dewan Keamanan PBB Mei ini.
Di sela-sela kegiatannya di Markas Besar PBB, Menlu akan bertemu dengan sejumlah negara untuk sekaligus meminta dukungan bagi pencalonan Indonesia pada Dewan HAM PBB.
"Untuk Dewan HAM kita akan berupaya dan bekerja keras agar pencalonan Indonesia dapat didukung. Dan ini kita lakukan di setiap pertemuan, misalnya di sela-sela pertemuan PBB kita lakukan pertemuan dengan banyak negara," kata Menlu Retno di sela-sela Pejambon Ifthar 2019 di Jakarta, Selasa malam.
Indonesia telah memulai kampanye untuk keterpilihan menjadi anggota Dewan HAM PBB pada akhir Februari lalu; dan pada Juni mendatang Indonesia akan menggelar pameran di Jenewa, Swiss sebagai bagian dari kampanye.
Pemilihannya sendiri akan berlangsung pada Sidang Majelis Umum Tahunan PBB ke-74 di New York pada November.
Dalam pencalonannya, Indonesia mengusung tema "Indonesia True Partner for Democracy, Development and Social Justice".
Untuk mendapatkan posisi keanggotaan Dewan HAM PBB, Indonesia harus bersaing dengan lima negara di Asia Pasifik, yakni China, Jepang, Korea Selatan, Iran, dan Kepulauan Marshalls.
Baca juga: Indonesia dorong Dewan HAM tetap bahas situasi Palestina
Baca juga: Indonesia Minta Dukungan Afghanistan untuk Keanggotaan Dewan HAM
Baca juga: Indonesia serukan tiga hal perkuat upaya perlindungan HAM
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang ditemui usai acara buka piada bersama di Kementerian Luar Negeri, Selasa, mengatakan dirinya akan kembali bertolak ke New York, AS, pekan depan untuk memimpin debat terbuka mengenai perlindungan warga sipil dalam konflik bersenjata, dalam kapasitas Indonesia sebagai presiden Dewan Keamanan PBB Mei ini.
Di sela-sela kegiatannya di Markas Besar PBB, Menlu akan bertemu dengan sejumlah negara untuk sekaligus meminta dukungan bagi pencalonan Indonesia pada Dewan HAM PBB.
"Untuk Dewan HAM kita akan berupaya dan bekerja keras agar pencalonan Indonesia dapat didukung. Dan ini kita lakukan di setiap pertemuan, misalnya di sela-sela pertemuan PBB kita lakukan pertemuan dengan banyak negara," kata Menlu Retno di sela-sela Pejambon Ifthar 2019 di Jakarta, Selasa malam.
Indonesia telah memulai kampanye untuk keterpilihan menjadi anggota Dewan HAM PBB pada akhir Februari lalu; dan pada Juni mendatang Indonesia akan menggelar pameran di Jenewa, Swiss sebagai bagian dari kampanye.
Pemilihannya sendiri akan berlangsung pada Sidang Majelis Umum Tahunan PBB ke-74 di New York pada November.
Dalam pencalonannya, Indonesia mengusung tema "Indonesia True Partner for Democracy, Development and Social Justice".
Untuk mendapatkan posisi keanggotaan Dewan HAM PBB, Indonesia harus bersaing dengan lima negara di Asia Pasifik, yakni China, Jepang, Korea Selatan, Iran, dan Kepulauan Marshalls.
Baca juga: Indonesia dorong Dewan HAM tetap bahas situasi Palestina
Baca juga: Indonesia Minta Dukungan Afghanistan untuk Keanggotaan Dewan HAM
Baca juga: Indonesia serukan tiga hal perkuat upaya perlindungan HAM