Mataram (ANTARA) - - PT Unilever Indonesia mengumumkan perubahan susunan direksi dan dewan komisaris perseroan dengan mengangkat Sri Widowati dan Veronika Utami sebagai direktur perseroan, serta mengangkat Deborah Herawati Sadrach sebagai komisaris independen perseroan.
“Dalam situasi yang terus berubah secara cepat serta persaingan tinggi, kami percaya perseroan akan tetap tumbuh secara positif apabila kami menjalankan bisnis berlandaskan misi sosial yang kuat dan kesiapan menghadapi tantangan,” kata Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Hemant Bakshi di Tangerang, Selasa.
Perombakan direksi emiten bersandi saham UNVR ini disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa pagi.
Hemant menyampaikan, misi merupakan landasan utama dalam bisnis perseroan, di mana brand maupun individu yang terlibat di dalamnya bisa tumbuh dan berkembang secara optimal.
Menurut Hemant, agar siap menghadapi tantangan masa depan, perseroan senantiasa melakukan transformasi pada setiap lini bisnisnya.
Ia menambahkan, transformasi diperlukan agar perseroan bisa memberikan produk dan layanan yang relevan dengan keinginan konsumen dan pelanggan, serta mampu beradaptasi dengan perubahan.
Pada 2018, perseroan juga melakukan perluasan dalam jaringan distribusinya yang dilakukan melalui kemitraan dengan beberapa pihak.
Perseroan juga memanfaatkan peluang luar biasa dalam pasar daring dengan melakukan kerja sama dengan 15 kanal perusahaan e-commerce di Indonesia.
Baca juga: Unilever Indonesia cetak penjualan Rp41,8 triliun pada 2018
Baca juga: Saham Unilever melonjak 3,11 persen saat Bursa Inggris ditutup na
“Dalam situasi yang terus berubah secara cepat serta persaingan tinggi, kami percaya perseroan akan tetap tumbuh secara positif apabila kami menjalankan bisnis berlandaskan misi sosial yang kuat dan kesiapan menghadapi tantangan,” kata Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Hemant Bakshi di Tangerang, Selasa.
Perombakan direksi emiten bersandi saham UNVR ini disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa pagi.
Hemant menyampaikan, misi merupakan landasan utama dalam bisnis perseroan, di mana brand maupun individu yang terlibat di dalamnya bisa tumbuh dan berkembang secara optimal.
Menurut Hemant, agar siap menghadapi tantangan masa depan, perseroan senantiasa melakukan transformasi pada setiap lini bisnisnya.
Ia menambahkan, transformasi diperlukan agar perseroan bisa memberikan produk dan layanan yang relevan dengan keinginan konsumen dan pelanggan, serta mampu beradaptasi dengan perubahan.
Pada 2018, perseroan juga melakukan perluasan dalam jaringan distribusinya yang dilakukan melalui kemitraan dengan beberapa pihak.
Perseroan juga memanfaatkan peluang luar biasa dalam pasar daring dengan melakukan kerja sama dengan 15 kanal perusahaan e-commerce di Indonesia.
Baca juga: Unilever Indonesia cetak penjualan Rp41,8 triliun pada 2018
Baca juga: Saham Unilever melonjak 3,11 persen saat Bursa Inggris ditutup na