Jakarta (ANTARA) - NU Care-LAZISNU, sebagai lembaga filantropi di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) menerima donasi kemanusiaan sebesar Rp1,5 miliar dari Unilever Indonesia.
"Bantuan kemanusiaan ini kelak diperuntukkan untuk membantu masyarakat yang terdampak konflik kemanusiaan sesuai dengan prioritas saat ini," kata Ketua LAZISNU PBNU, Habib Ali Hasan Al Bahar dalam keterangannya, Senin.
Tak hanya itu, NU Care-LAZISNU dan Unilever Indonesia juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk menjalin kerja sama dan kolaborasi jangka panjang selama lima tahun pada berbagai bidang.
Serah terima bantuan kemanusiaan tersebut terlaksana di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, yang dihadiri oleh Wakil Ketua Umum PBNU Habib Muhammad Hilal Al Aidid, Ketua LAZISNU PBNU Habib Ali Hasan Al Bahar, Komisaris Independen Unilever Indonesia Alissa Wahid, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia Nurdiana Darus, serta Direktur Unilever Indonesia Willy Saelan.
Menurutnya, Ukhuwah Islamiyah, atau persaudaraan sesama umat Islam, menjadi prinsip utama yang diperjuangkan oleh Nahdlatul Ulama. Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa sesama muslim ibarat satu tubuh, di mana sakitnya satu bagian tubuh akan dirasakan oleh seluruh tubuh.
Saat ini, banyak saudara muslim yang menghadapi pergolakan akibat konflik kemanusiaan, dan bantuan dari umat Muslim seluruh dunia sangat dibutuhkan.
Ia mengatakan, NU selalu berupaya untuk memberi kebermanfaatan bagi umat melalui berbagai cara, salah satunya melalui NU Care-LAZISNU.
"Untuk berkontribusi bagi lebih banyak masyarakat terutama umat muslim, kami membuka kolaborasi, donasi dan kemitraan dengan pihak-pihak yang peduli serta memiliki nawaitu yang sama, yaitu membantu meringankan beban saudara-saudara muslim kita yang membutuhkan bantuan. Hari ini alhamdulillah kami kembali menerima niat baik dari salah satu perusahaan yang sudah lama sekali ada di Indonesia, yaitu Unilever Indonesia," katanya.
Ia melanjutkan, NU memiliki sikap jelas dalam pembelaan nilai-nilai kemanusiaan karena hal tersebut merupakan bagian dari maqashidus syariah atau tujuan-tujuan prinsipil syariah, yaitu hifdhuddin (melindungi agama); hifdhul nafs (melindungi jiwa); hifdhul aql (melindungi pikiran); hifdhul maal (melindungi harta); dan hifdhun nasl (melindungi keturunan).
Sejalan dengan penjelasan pimpinan LAZISNU PBNU, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia, Nurdiana Darus mengatakan, pihaknya merasa prihatin dan sedih atas konflik kemanusiaan yang telah memakan banyak korban warga sipil.
"Wujud keprihatinan terus kami lakukan dalam berbagai bentuk untuk memberikan bantuan kemanusiaan, kali ini bersama NU Care-LAZISNU menyalurkan donasi senilai Rp1,5 miliar. Tentunya doa kami tiada henti menyertai mereka yang terdampak konflik di masa yang luar biasa sulit ini," kata Nurdiana Darus.
Melalui nota kesepahaman jangka panjang, NU Care-LAZISNU dan Unilever Indonesia akan berkolaborasi untuk menciptakan perubahan positif dalam mensejahterakan umat. Kolaborasi ini akan difokuskan pada lima pilar program, yaitu pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi, lingkungan, dan kemanusiaan, sejalan dengan inisiatif NU Care-LAZISNU selama lima tahun mendatang.
"Semoga ikhtiar bersama ini dapat membuka pintu kebaikan dan membawa keberkahan yang lebih luas. Bukan hanya bagi pemberi dukungan dan penerima manfaat, tetapi juga menginspirasi lebih banyak pihak untuk semakin peduli kepada sesama," kata Ketua LAZISNU PBNU, Habib Ali Hasan Al Bahar.
Sebagai informasi, Unilever Indonesia telah merealisasikan berbagai program yang melibatkan Pesantren sejak 2019. Hingga saat ini, program pemberdayaan ini telah menjangkau lebih dari 2.000 pesantren yang secara holistik bertujuan untuk menciptakan pesantren yang sehat, hijau dan berdaya.
Beberapa kegiatan yang kami jalankan, diantaranya berfokus pada penanaman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta peningkatan sarana penunjang kepada hampir 1 juta santri selama program berlangsung. Tidak lupa, gerakan pemilahan, pengelolaan dan pemanfaatan sampah di pondok pesantren, serta menciptakan agen perubahan lingkungan di pondok pesantren.
NU Care-LAZISNU, berdiri sejak tahun 2004, telah memiliki jaringan pelayanan dan pengelolaan zakat, infak, dan sedekah yang tersebar di 376 kabupaten/kota dan 34 provinsi di Indonesia, serta meluas hingga 29 negara dengan partisipasi lebih dari 10 juta relawan. Lembaga filantropi ini terus menjaga reputasinya sebagai lembaga yang akuntabel, transparan, amanah, dan profesional dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan
NU Care-LAZISNU salurkan bantuan kemanusiaan dari Unilever Indonesia
Bantuan kemanusiaan ini kelak diperuntukkan untuk membantu masyarakat yang terdampak konflik kemanusiaan sesuai dengan prioritas saat ini