Mataram (ANTARA) - Ribuan warga dari berbagai penjuru Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), berziarah ke dua makam keramat di Kota Mataram pada puncak Lebaran Ketupat 1446 Hijriah/2025 pada Senin, yaitu Makam Loang Baloq di Kecamatan Sekarbela dan Makam Bintaro di Kecamatan Ampenan.
Penjaga Makam Loang Baloq, Mujmal, yang dikonfirmasi mengatakan momen Lebaran Ketupat yang dirayakan pada 8 Syawal atau seminggu setelah Idul Fitri menjadi puncak kunjungan peziarah.
"Kalau Lebaran Ketupat peziarah mencapai di atas 1.500 orang," katanya.
Peziarah yang datang rata-rata dari sekitar Pulau Lombok, seperti dari Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Utara, dan Lombok Barat. Mereka datang bersama keluarga.
Baca juga: Warga Kota Mataram lakukan tradisi ziarah kubur usai Shalat Id
Untuk menjaga keamanan, kenyamanan, dan ketertiban peziarah, saat Lebaran Ketupat pihaknya dibantu sejumlah remaja masjid di wilayah tersebut untuk mengatur hilir mudik peziarah.
Apalagi makam Ulama Maulana Syekh Gaus Aburrazak berada tepat di bawah dan dikelilingi pohon beringin, hanya memiliki satu pintu keluar masuk, sehingga peziarah harus diatur agar tertib.
Setelah berziarah makam, biasanya peziarah mencari tempat duduk di sekitar makam untuk makan bersama keluarga, setelah itu barulah berekreasi ke Pantai Loang Baloq.
"Siapa pun dan dari mana saja, boleh datang berziarah, kecuali perempuan yang sedang berhalangan atau haid, kami tidak izinkan masuk," katanya.
Baca juga: Dispar Mataram membuka ziarah makam keramat saat Idul Adha
Syekh Gauz Abdurrazak adalah seorang ulama dan pendakwah agama Islam yang berasal dari Bagdad Irak yang menyebarkan agama Islam dari Palembang, lalu kemudian singgah di Lombok sekitar 18 abad yang silam.
Setelah menyebarkan Islam di daerah Palembang, beliau lalu meneruskan perjalanan dakwah dan mendarat di pesisir Pantai Ampenan.
Kondisi serupa juga terjadi di Makam Bintaro Ampenan yang merupakan makam Habib Husen bin Umar Al Mashur, seorang ulama penyebar ajaran agama Islam di daerah ini.
Baca juga: Wali Kota Mataram ziarah makam pahlawan nasional
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram Cahya Samudra mengatakan Makam Bintaro merupakan salah satu makam yang dikeramatkan warga sehingga makam tersebut tidak pernah sepi dari peziarah tidak hanya dari Kota Mataram, melainkan juga dari luar daerah, bahkan luar negeri seperti Malaysia dan Brunei Darussalam.
Untuk di Makam Bintaro saat puncak Lebaran Ketupat tingkat kunjungan juga ditargetkan mencapai 1.500 orang.
"Dua makam keramat di Kota Mataram, hampir setiap akhir pekan selalu ramai, termasuk pada musim haji, dan puncak kunjungan terjadi saat Lebaran Ketupat," katanya.