Mataram (ANTARA) - Pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) dan Becton, Dickinson and Company (BD), perusahaan teknologi medis internasional yang berbasis di AS, meresmikan kemitraan baru untuk mendukung pemberantasan tuberkulosis (TBC) di Indonesia melalui Program TBC Nasional.
Dengan estimasi jumlah kasus baru sebanyak 842 ribu setiap tahunnya dan 294 kematian setiap harinya, Indonesia memiliki beban TB tertinggi ke-3 sedunia.
Dengan hanya sekitar 9 persen kasus TBC kebal obat yang bisa didiagnosis, TBC semakin sulit untuk ditangani.
Kemitraan USAID dan BD didesain untuk memperkuat kemampuan Sistem Laboratorium Kementerian Kesehatan untuk mendiagnosis dan memantau pasien yang sedang menjalani pengobatan TBC.
Kemitraan ini akan berupaya menciptakan solusi inovatif untuk memperkuat deteksi kasus TBC di Indonesia, terutama kasus TBC kebal obat.
“Mengakhiri TBC bersama dengan para mitra kami di Indonesia merupakan salah satu prioritas utama kami. Pendekatan baru kami, the USAID Global Accelerator to End TB mempercepat investasi dari para mitra swasta seperti BD sehingga negara-negara di dunia termasuk Indonesia, dapat menghentikan penyebaran TBC---dan memberikan manfaat bagi semua orang tanpa melihat kewarganegaraan mereka,” ujar Direktur USAID Indonesia Erin E. Mckee dalam keterangan tertulis Kedubes AS, Jumat.
Wakil Presiden BD Global Health Renuka Gadde mengatakan dengan kemitraan ini, BD dapat menyumbangkan kemampuan canggih dan keahlian dalam pengujian fenotipik kepada populasi yang paling membutuhkannya.
"Kami melihat adanya kesempatan untuk meningkatkan ekosistem laboratorium dalam hal jaminan kualitas, proses rujukan spesimen dan membangun sistem ekstraksi data. Kami berharap kemitraan dengan USAID Indonesia dan Program TBC Nasional Indonesia akan memberikan makna mendalam untuk mengatasi tantangan terkait penyakit menular yang kebal obat," kata dia.
Bersama dengan Program TBC Nasional, kemitraan BD dan USAID juga meningkatkan kemandirian Indonesia dalam hal deteksi dan penanganan kasus TB dengan diterapkannya keahlian dan komitmen sektor swasta untuk menciptakan solusi TBC yang efektif dan berkelanjutan.
Kemitraan ini hanya salah satu dari berbagai inisiatif sektor kesehatan yang dilaksanakan oleh Kedubes AS di Indonesia, yang menunjukkan luasnya peran AS dalam Kerja Sama Strategis AS-Indonesia.
Selama 20 tahun terakhir, USAID telah bekerja sama dengan Indonesia untuk menanggulangi TBC dan memberikan manfaat langsung bagi 700 ribu warga negara Indonesia.
Dengan estimasi jumlah kasus baru sebanyak 842 ribu setiap tahunnya dan 294 kematian setiap harinya, Indonesia memiliki beban TB tertinggi ke-3 sedunia.
Dengan hanya sekitar 9 persen kasus TBC kebal obat yang bisa didiagnosis, TBC semakin sulit untuk ditangani.
Kemitraan USAID dan BD didesain untuk memperkuat kemampuan Sistem Laboratorium Kementerian Kesehatan untuk mendiagnosis dan memantau pasien yang sedang menjalani pengobatan TBC.
Kemitraan ini akan berupaya menciptakan solusi inovatif untuk memperkuat deteksi kasus TBC di Indonesia, terutama kasus TBC kebal obat.
“Mengakhiri TBC bersama dengan para mitra kami di Indonesia merupakan salah satu prioritas utama kami. Pendekatan baru kami, the USAID Global Accelerator to End TB mempercepat investasi dari para mitra swasta seperti BD sehingga negara-negara di dunia termasuk Indonesia, dapat menghentikan penyebaran TBC---dan memberikan manfaat bagi semua orang tanpa melihat kewarganegaraan mereka,” ujar Direktur USAID Indonesia Erin E. Mckee dalam keterangan tertulis Kedubes AS, Jumat.
Wakil Presiden BD Global Health Renuka Gadde mengatakan dengan kemitraan ini, BD dapat menyumbangkan kemampuan canggih dan keahlian dalam pengujian fenotipik kepada populasi yang paling membutuhkannya.
"Kami melihat adanya kesempatan untuk meningkatkan ekosistem laboratorium dalam hal jaminan kualitas, proses rujukan spesimen dan membangun sistem ekstraksi data. Kami berharap kemitraan dengan USAID Indonesia dan Program TBC Nasional Indonesia akan memberikan makna mendalam untuk mengatasi tantangan terkait penyakit menular yang kebal obat," kata dia.
Bersama dengan Program TBC Nasional, kemitraan BD dan USAID juga meningkatkan kemandirian Indonesia dalam hal deteksi dan penanganan kasus TB dengan diterapkannya keahlian dan komitmen sektor swasta untuk menciptakan solusi TBC yang efektif dan berkelanjutan.
Kemitraan ini hanya salah satu dari berbagai inisiatif sektor kesehatan yang dilaksanakan oleh Kedubes AS di Indonesia, yang menunjukkan luasnya peran AS dalam Kerja Sama Strategis AS-Indonesia.
Selama 20 tahun terakhir, USAID telah bekerja sama dengan Indonesia untuk menanggulangi TBC dan memberikan manfaat langsung bagi 700 ribu warga negara Indonesia.