Mataram (ANTARA) - Prajurit TNI Angkatan Darat mengakhiri operasi kemanusiaan dalam satuan tugas penanggulangan bencana alam banjir di Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Satgas prajurit TNI Angkatan Darat sebanyak 132 orang yang menjalankan misi operasi kemanusiaan dilepas secara resmi oleh Bupati Konawe Utara Ruksamin di Wanggudu, ibu kota Konawe Utara, Sabtu.
"Saya atas nama rakyat dan pemerintah Kabupaten Konawe Utara menyampaikan terima kasih yang tidak terhingga, khususnya kepada Dandim 1417 Kendari selaku komandan satgas serta pilot dan Copilot yang telah berbuat maksimal dalam tugas.
Berkat operasi udara yang dilancarkan prajurit TNI dari Korem 143 Haluoleo dan Batalyon 725 Woroagi maka warga yang terisolir dan terancam kelaparan dapat terselamatkan.
"Tidak sedikit warga Konawe Utara yang terancam jiwanya karena dikepung air bah, namun kehadiran prajurit-prajurit patriot Angkatan Darat akhirnya mereka dapat diselamatkan," kata Ruksamin.
Ratusan warga, termasuk ibu hamil terpaksa dievakuasi menggunakan helikopter milik TNI AD dan BNPB karena tidak dapat diakses menggunakan alat transportasi darat.
Bahkan untuk sebagian warga yang tidak dapat dievakuasi lewat udara karena sulitnya medan pendaratan maka satgas menerjunkan makanan dan logistik lainnya menggunakan helikopter.
"Jika kita tidak dibantu dengan Skadron Udara yang ada saat sekarang ini saya yakin bukan hanya puluhan dan bahkan bisa ribuan jatuh korban karena terisolir banjir," ujar Ruksamin.
Dandim 1417 Kendari Letkol Cpn Fajar Lutvi Haris Wijaya selaku Dansatgas Udara mengatakan, operasi kemanusiaan dan penanganan bencana banjir merupakan wujud kehadiran negara untuk menyelamatkan rakyatnya yang ditimpa musibah.
"Selama kurang lebih tiga pekan keberadaan helikopter BNPB Pusat sangat membantu mempercepat penyaluran bantuan logistik dan memudahkan evakuasi masyarakat yang sakit," kata Dandim Fajar Wijaya.
Upacara pelepasan prajurit satuan tugas komando darurat bencana berlangsung penuh haru bersama masyarakat Kabupaten Konawe Utara.
Satgas prajurit TNI Angkatan Darat sebanyak 132 orang yang menjalankan misi operasi kemanusiaan dilepas secara resmi oleh Bupati Konawe Utara Ruksamin di Wanggudu, ibu kota Konawe Utara, Sabtu.
"Saya atas nama rakyat dan pemerintah Kabupaten Konawe Utara menyampaikan terima kasih yang tidak terhingga, khususnya kepada Dandim 1417 Kendari selaku komandan satgas serta pilot dan Copilot yang telah berbuat maksimal dalam tugas.
Berkat operasi udara yang dilancarkan prajurit TNI dari Korem 143 Haluoleo dan Batalyon 725 Woroagi maka warga yang terisolir dan terancam kelaparan dapat terselamatkan.
"Tidak sedikit warga Konawe Utara yang terancam jiwanya karena dikepung air bah, namun kehadiran prajurit-prajurit patriot Angkatan Darat akhirnya mereka dapat diselamatkan," kata Ruksamin.
Ratusan warga, termasuk ibu hamil terpaksa dievakuasi menggunakan helikopter milik TNI AD dan BNPB karena tidak dapat diakses menggunakan alat transportasi darat.
Bahkan untuk sebagian warga yang tidak dapat dievakuasi lewat udara karena sulitnya medan pendaratan maka satgas menerjunkan makanan dan logistik lainnya menggunakan helikopter.
"Jika kita tidak dibantu dengan Skadron Udara yang ada saat sekarang ini saya yakin bukan hanya puluhan dan bahkan bisa ribuan jatuh korban karena terisolir banjir," ujar Ruksamin.
Dandim 1417 Kendari Letkol Cpn Fajar Lutvi Haris Wijaya selaku Dansatgas Udara mengatakan, operasi kemanusiaan dan penanganan bencana banjir merupakan wujud kehadiran negara untuk menyelamatkan rakyatnya yang ditimpa musibah.
"Selama kurang lebih tiga pekan keberadaan helikopter BNPB Pusat sangat membantu mempercepat penyaluran bantuan logistik dan memudahkan evakuasi masyarakat yang sakit," kata Dandim Fajar Wijaya.
Upacara pelepasan prajurit satuan tugas komando darurat bencana berlangsung penuh haru bersama masyarakat Kabupaten Konawe Utara.