Mataram (ANTARA) - Kepolisian Resor Mataram, Nusa Tenggara Barat, menangkap anggota komplotan aksi perampokan yang diketahui sudah beberapa kali berhasil menyasar sejumlah korban dan membawa kabur uang puluhan juta rupiah.
Kapolres Mataram AKBP Saiful Alam di Mataram, Selasa, mengatakan, anggota komplotan perampokan yang berhasil ditangkap ada dua orang dengan inisial NZ (23) dan GR (25), di wilayah Jempong, Kecamatan Sekarbela.
"Dari pencarian yang sudah kita lakukan, baru kali ini mereka bisa tertangkap, karena selama ini mereka selalu berpindah-pindah, bahkan ada sampai ke luar kota," kata Saiful.
Dalam aksi penangkapannya, kedua pelaku sempat mengkabinghitamkan kepolisian yang mengejarnya sebagai maling. Hal itu pun membuat warga Jempong keluar dan mengepung pihak kepolisian.
Dari aksi tersebut, polisi mendatangkan satu peleton pasukan sabhara untuk membantu mengamankan kedua pelaku yang lebih dulu berhasil dilumpuhkan dengan tembakan timah panas ke arah kaki kedua pelaku.
Lebih lanjut, Saiful mengatakan bahwa kedua pelaku ditangkap menyusul rekannya yang sudah lebih dulu menjalani proses hukum di Mapolres Mataram, berinisial RH (23).
"Jadi peran untuk yang dua ini sangat signifikan dan khusus buat NZ ini dia salah satu otak pelaku," ucapnya.
Dari keterangan yang dihimpun penyidik kepolisian, komplotan ini beranggotakan enam orang. Karena itu, masih ada tiga pelaku lainnya yang masuk dalam buronan polisi.
"Jadi komplotan ini sudah beraksi di tujuh tempat berbeda. Komplotan ini sudah masuk dalam buronan kepolisian sejak tahun 2018," ujarnya.
Menurut catatan laporan kejahatannya, komplotan ini sebelumnya pernah menyasar Kantor LAZ-DASI NTB. Tepat pada Desember 2018, mereka membawa kabur uang tunai Rp83 juta, BPKB mobil dan motor, sertifikat rumah, kamera, dan laptop.
Kemudian, TKP lainnya yakni SD Negeri 1 Cakranegara di Jeruk Manis Kecamatan Cakranegara pada Februari lalu. Mereka membobol brankas yang berisi uang tunai Rp16 juta, dan membawa kabur satu unit laptop.
"Belum lagi dari toko pakaian distro, ruko, sampai rumah dinas pegawai Bank BTN, masuk dalam catatan aksi kejahatannya," kata Saiful.
Kapolres Mataram AKBP Saiful Alam di Mataram, Selasa, mengatakan, anggota komplotan perampokan yang berhasil ditangkap ada dua orang dengan inisial NZ (23) dan GR (25), di wilayah Jempong, Kecamatan Sekarbela.
"Dari pencarian yang sudah kita lakukan, baru kali ini mereka bisa tertangkap, karena selama ini mereka selalu berpindah-pindah, bahkan ada sampai ke luar kota," kata Saiful.
Dalam aksi penangkapannya, kedua pelaku sempat mengkabinghitamkan kepolisian yang mengejarnya sebagai maling. Hal itu pun membuat warga Jempong keluar dan mengepung pihak kepolisian.
Dari aksi tersebut, polisi mendatangkan satu peleton pasukan sabhara untuk membantu mengamankan kedua pelaku yang lebih dulu berhasil dilumpuhkan dengan tembakan timah panas ke arah kaki kedua pelaku.
Lebih lanjut, Saiful mengatakan bahwa kedua pelaku ditangkap menyusul rekannya yang sudah lebih dulu menjalani proses hukum di Mapolres Mataram, berinisial RH (23).
"Jadi peran untuk yang dua ini sangat signifikan dan khusus buat NZ ini dia salah satu otak pelaku," ucapnya.
Dari keterangan yang dihimpun penyidik kepolisian, komplotan ini beranggotakan enam orang. Karena itu, masih ada tiga pelaku lainnya yang masuk dalam buronan polisi.
"Jadi komplotan ini sudah beraksi di tujuh tempat berbeda. Komplotan ini sudah masuk dalam buronan kepolisian sejak tahun 2018," ujarnya.
Menurut catatan laporan kejahatannya, komplotan ini sebelumnya pernah menyasar Kantor LAZ-DASI NTB. Tepat pada Desember 2018, mereka membawa kabur uang tunai Rp83 juta, BPKB mobil dan motor, sertifikat rumah, kamera, dan laptop.
Kemudian, TKP lainnya yakni SD Negeri 1 Cakranegara di Jeruk Manis Kecamatan Cakranegara pada Februari lalu. Mereka membobol brankas yang berisi uang tunai Rp16 juta, dan membawa kabur satu unit laptop.
"Belum lagi dari toko pakaian distro, ruko, sampai rumah dinas pegawai Bank BTN, masuk dalam catatan aksi kejahatannya," kata Saiful.