Mataram (ANTARA) - Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meninjau lokasi terparah terdampak gempa bumi di Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara untuk memastikan penanganan korban gempa berjalan dengan baik.

Mensos tiba di Saketa Kecamatan Gane Barat, Kamis dengan helikopter dari Labuha, ibukota Halmahera Selatan disambut oleh Kepala BNPB lalu lanjut terbang ke Gane Luar yang merupakan daerah yang terparah terdampak gempa.

Mensos juga menyerahkan bantuan darurat bencana berupa permakanan, peralatan keluarga dan sandang untuk warga korban gempa yang mengungsi.

Kementerian Sosial menyalurkan bantuan senilai Rp1,39 miliar untuk korban gempa di Maluku Utara berupa kebutuhan dasar pengungsi seperti tenda, makanan dan sandang serta peralatan kebersihan.

Gempa bumi dengan magnitudo 7,2 mengguncang Halmahera Selatan pada Minggu (14/7) pukul 16.10 WIB dengan kedalaman 10 kilometer akibat pergerakan sesar aktif Sorong-Bacan.

Dampak gempa telah menyebabkan sebanyak 971 unit rumah rusak dan 3.104 jiwa terpaksa harus mengungsi karena masih mengalami trauma.

Terdapat 15 titik pengungsian, yaitu di Kantor BPBD Halmahera Selatan, Dinas Pariwisata Kabupaten Halmahera Selatan, Polres Kabupaten Halmahera Selatan, Mesjid Raya, Kantor LP Halsel, SMEA Amasing, Gunung Bobebo dan sisanya berada di lokasi Kecamatan Gane Barat dan Timur.

Selain itu gempa juga menimbulkan lima korban jiwa atas nama Aisyah (50) warga Desa Gane Luar Kecamatan Gane Timur Selatan, Asfar Mukmat (25) warga Desa Gane Dalam Kecamatan Gane Barat Selatan, Sagaf Girato (50) warga Desa Yomen Kecamatan Joronga, Wiji Siang (60) Desa Gane Luar, Kecamatan Gane Timur Selatan dan Saimah (90) warga Nyonyifi Kecamatan Bacan Timur.

Serta dua orang luka berat dan 49 orang luka ringan. Bupati Halmahera Selatan telah menetapkan status keadaan darurat selama tujuh hari sejak gempa terjadi hingga 21 Juli 2019.

Pewarta : Antara
Editor : Ihsan Priadi
Copyright © ANTARA 2024