Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat memfokuskan penguatan program zero waste (bebas sampah) dan revitalisasi Posyandu melalui penyediaan bank sampah di setiap desa.

Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah di Mataram, Jumat mengatakan, pihaknya mendorong pemerintah desa untuk menyediakan bank sampah di setiap desa untuk mendukung program "zero waste" yang merupakan salah satu bagian dari program unggulan NTB bermuara dari desa, sehingga dana desa juga dapat memperkuat untuk menyukseskan program pemberdayaan lingkungan tersebut.

"Kita sangat berharap bahwa NTB menjadi daerah yang aman menyenangkan bagi orang lain. Dan menjadi daerah bebas sampah untuk lima tahun ke depan," kata Wagub.

Umi Rohmi sapaan Wagub NTB menjelaskan, program revitalisasi Posyandu juga sedang digencarkan dari desa. Hal ini penting untuk memberantas permasalahan dihadapi desa, seperti gizi buruk (stunting), pernikahan anak dan buruh migran illegal masih menjadi tanggung jawab pemerintah.

"Kami ingin Posyandu yang ada di seluruh desa di NTB betul-betul bisa menjadi garda terdepan sebagai solusi untuk memberantas permasalah yang ada," tegas Ummi Rohmi.

Selain meningkatkan pelayanan kesehatan, Posyandu juga akan menjadi lembaga edukasi bagi masyarakat. Harapannya dengan adanya edukasi masyarakat juga akan paham bagaimana meningkatkan kehidupan yang lebih baik lagi terutama kesehatan bagi masyarakat.

"Kami juga telah melakukan kesepakan bersama bupati dan walikota se-NTB bahwa kelompok kerja atau kader Posyandu akan diberikan honor tidak kurang dari Rp150 ribu," jelasnya.

Karena bagaimana pun Umi Rohmi menilai sebagai kelompok yang memberdayakan.

"Alhamdulillah respon semua kepala desa sangat bagus. Kenapa kita perkuat kepada kader Posyandu karena mereka lah menjadi ujung tombak membantu pemerintah menfasilitas masyarakat," katanya.

 

Pewarta : Nur Imansyah
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024