Mataram (ANTARA) - Seorang pria warga Jalan Rumah Sakit Haji, Desa Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan, tewas usai terlibat pertengkaran dengan tetangganya sendiri.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban yang diketahui bernama Rudi Canli (40), tewas karena tertusuk tombak.
Saat itu, sekitar pukul 19.00 WIB, korban mendatangi rumah pelaku, Poken (40), karena merasa terganggu dengan suara musik milik pelaku yang diputar terlalu keras.
Korban pun meminta pelaku untuk mengecilkan suara musik tersebut, karena istri korban sedang melaksanakan ibadah Sholat Maghrib.
Diduga tidak terima karena ditegur, pelaku langsung memaki-maki korban, hingga akhirnya antara pelaku dan korban terlibat pertengkaran sampai di luar rumah mereka.
Korban diduga membawa tombak dan pelaku membawa batu. Mereka dikabarkan sempat bergumul dan kejar-kejaran hingga sekitar 10- 15 meter dari rumah mereka.
Tepatnya di tanah kosong, pelaku dan korban kembali bergumul hingga korban roboh bersimbah darah. Menurut informasi korban tertusuk oleh tombak yang dibawa pelaku.
"Di sini lah terakhir korban roboh," kata salah seorang warga, Frans, Minggu.
Sementara Kepala Dusun (Kadus) Dusun VIII, Ibadika Sitepu, mengaku mengetahui kejadian usai mendapat informasi dari warganya.
"Begitu tiba di tempat kejadian perkara (TKP) rumah pelaku dalam keadaan sepi, sementara korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut," ujarnya.
Menurut informasi yang diterima Sitepu, saat ini istri pelaku sudah dibawa polisi untuk mencari di mana keberadaan pelaku tersebut.
Saat itu, sekitar pukul 19.00 WIB, korban mendatangi rumah pelaku, Poken (40), karena merasa terganggu dengan suara musik milik pelaku yang diputar terlalu keras.
Korban pun meminta pelaku untuk mengecilkan suara musik tersebut, karena istri korban sedang melaksanakan ibadah Sholat Maghrib.
Diduga tidak terima karena ditegur, pelaku langsung memaki-maki korban, hingga akhirnya antara pelaku dan korban terlibat pertengkaran sampai di luar rumah mereka.
Korban diduga membawa tombak dan pelaku membawa batu. Mereka dikabarkan sempat bergumul dan kejar-kejaran hingga sekitar 10- 15 meter dari rumah mereka.
Tepatnya di tanah kosong, pelaku dan korban kembali bergumul hingga korban roboh bersimbah darah. Menurut informasi korban tertusuk oleh tombak yang dibawa pelaku.
"Di sini lah terakhir korban roboh," kata salah seorang warga, Frans, Minggu.
Sementara Kepala Dusun (Kadus) Dusun VIII, Ibadika Sitepu, mengaku mengetahui kejadian usai mendapat informasi dari warganya.
"Begitu tiba di tempat kejadian perkara (TKP) rumah pelaku dalam keadaan sepi, sementara korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut," ujarnya.
Menurut informasi yang diterima Sitepu, saat ini istri pelaku sudah dibawa polisi untuk mencari di mana keberadaan pelaku tersebut.