Mataram (ANTARA) - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Syafruddin mengapresiasi penggunaan aplikasi e-kinerja dengan metode Balance Score Card (BSC) yang diintegrasikan dengan sistem pengukuran kinerja para pejabat struktural beserta seluruh ASN pengelola kegiatan dan penyelenggara pelayanan publik di Nusa Tenggara Barat.
"Sistem ini sangat bagus untuk diterapkan oleh instansi pemerintahan dan saya sangat mengapresiasi terobosan bagus dari pemerintah NTB ini," kata Menteri Syafruddin usai menyimak pemaparan dari Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalillah yang secara khusus menemui Menteri PAN-RB di Jakarta, Senin.
Menurut dia, dengan aplikasi itu membuat Pemda akan fokus pada pencapaian indikator RPJMD NTB untuk mewujudkan NTB Gemilang. Untuk itu, Syafruddin berpesan agar Pemda NTB menggandeng seluruh kabupaten/kota se-NTB untuk juga menggunakan sistem BSC tersebut
"NTB harus bisa juga mengajak para bupati dan wali kota untuk menggunakan BSC ini," ujarnya.
Sementara itu, Wagub NTB Sitti Rohmi Djalillah yang akrab disapa Umi Rohmi itu memaparkan secara detail kepada Menteri Syafruddin tentang penerapan e-kinerja berbasis BSC di NTB. Sebagai sebuah terobosan baru di NTB untuk mempermudah melakukan monitoring dan evalusasi terhadap semua program dan kegiatan perangkat daerah, sekaligus mengukur kemanfaatannya bagi masyarakat.
"Kami sampaikan bahwa BSC ini terobosan baru yang coba kami lakukan dalam upaya untuk meningkatkan tata kelola pembangunan dan transparansi penyelenggaraan program-program di seluruh OPD lingkup Pemprov NTB," katanya.
"Melalui BSC ini, kami setiap saat dapat mengetahui kemajuan pelaksanaan program/kegiatan dan program-program unggulan di semua OPD," kata Umi Rohmi.
Selain itu, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), lanjut Umi Rohmi, dapat memantau kinerja bawahannya dan seterusnya, sehingga ketika terjadi permasalahan dapat segera diatasi.
Dengan menggunakan aplikasi BSC, menurut dia, seluruh rincian program/kegiatan dan alokasi anggarannya serta kemajuan/capaian kinerja dari tiap-tiap pejabat di seluruh perangkat daerah sebagai pengelola atau penanggung jawab kegiatan, dapat dipantau secara "real time" oleh gubernur, wakil gubernur, sekda, dan para Kepala OPD melalui dashboard/layar pemantau yang ada di ruang pimpinan.
"Melalui BSC ini, semua sumber daya ikut bergerak dan berperan, termasuk ikut memantau," katanya.
Turut serta mendampingi Wagub NTB dalam pertemuan tersebut, Asisten I Setda NTB Hj Eva Nurcahyaningsih Asisten II Setda NTB, H. Ridwansyah, dan Asisten III Setda NTB Hj. Hartina.
"Sistem ini sangat bagus untuk diterapkan oleh instansi pemerintahan dan saya sangat mengapresiasi terobosan bagus dari pemerintah NTB ini," kata Menteri Syafruddin usai menyimak pemaparan dari Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalillah yang secara khusus menemui Menteri PAN-RB di Jakarta, Senin.
Menurut dia, dengan aplikasi itu membuat Pemda akan fokus pada pencapaian indikator RPJMD NTB untuk mewujudkan NTB Gemilang. Untuk itu, Syafruddin berpesan agar Pemda NTB menggandeng seluruh kabupaten/kota se-NTB untuk juga menggunakan sistem BSC tersebut
"NTB harus bisa juga mengajak para bupati dan wali kota untuk menggunakan BSC ini," ujarnya.
Sementara itu, Wagub NTB Sitti Rohmi Djalillah yang akrab disapa Umi Rohmi itu memaparkan secara detail kepada Menteri Syafruddin tentang penerapan e-kinerja berbasis BSC di NTB. Sebagai sebuah terobosan baru di NTB untuk mempermudah melakukan monitoring dan evalusasi terhadap semua program dan kegiatan perangkat daerah, sekaligus mengukur kemanfaatannya bagi masyarakat.
"Kami sampaikan bahwa BSC ini terobosan baru yang coba kami lakukan dalam upaya untuk meningkatkan tata kelola pembangunan dan transparansi penyelenggaraan program-program di seluruh OPD lingkup Pemprov NTB," katanya.
"Melalui BSC ini, kami setiap saat dapat mengetahui kemajuan pelaksanaan program/kegiatan dan program-program unggulan di semua OPD," kata Umi Rohmi.
Selain itu, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), lanjut Umi Rohmi, dapat memantau kinerja bawahannya dan seterusnya, sehingga ketika terjadi permasalahan dapat segera diatasi.
Dengan menggunakan aplikasi BSC, menurut dia, seluruh rincian program/kegiatan dan alokasi anggarannya serta kemajuan/capaian kinerja dari tiap-tiap pejabat di seluruh perangkat daerah sebagai pengelola atau penanggung jawab kegiatan, dapat dipantau secara "real time" oleh gubernur, wakil gubernur, sekda, dan para Kepala OPD melalui dashboard/layar pemantau yang ada di ruang pimpinan.
"Melalui BSC ini, semua sumber daya ikut bergerak dan berperan, termasuk ikut memantau," katanya.
Turut serta mendampingi Wagub NTB dalam pertemuan tersebut, Asisten I Setda NTB Hj Eva Nurcahyaningsih Asisten II Setda NTB, H. Ridwansyah, dan Asisten III Setda NTB Hj. Hartina.