Mataram (ANTARA) - Keluarga yakini RH memperkosa Ayah dan Ibunda almarhumah Kristina Gultom, Sardi Gultom (47) dan istrinya Tiomasretna Sianturi (55), menyakini putrinya telah menjadi korban pemerkosaan sebelum dibunuh dengan sadis oleh tersangka pelaku, RH (36), di Dusun Pangguan, Desa Hutapea Banuarea, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara.
"Putri saya telah diperkosa terlebih dahulu sebelum dibunuh tersangka RH. Kami yakin itu," terang Sardi didampingi istrinya, Tiomasretna, Sabtu (10/8).
Baca juga: Polisi ancam RH pasal berlapis atas pembunuhan Kristina Gultom
Baca juga: RH diduga pelaku tunggal pembunuhan Kristina Gultom
Dikatakan, jejak perbuatan tersangka dapat dilihat dengan jelas melalui fakta di tempat kejadian perkara, dimana tubuh korban ditemukan tanpa busana, telah menjadi bukti yang meyakinkan terjadinya pemerkosaan pada korban sebelum dibunuh.
"Sangat jelas terlihat, mulai dari penemuan pakaian dalam bagian atas korban (bra) sejarak lebih kurang 6 meter dari lokasi tubuh putri saya yang ditemukan tanpa busana, hingga bagian tubuh sensitif lainnya yang terluka akibat perbuatan pelaku," jelas Sardi.
Bahkan, imbuh Tiosmasretna, dugaan perilaku seksual menyimpang tersangka RH lewat peristiwa lampau yang dialami sejumlah kaum hawa di wilayah itu, semakin menguatkan keyakinan bahwa putrinya telah mengalami pemerkosaan sebelum dibunuh.
Dikisahkan, sejak beberapa waktu lalu, si pelaku sudah sering ketahuan mengintip ibu-ibu saat mandi, diduga menjadi penyebab keretakan rumah tangga orang lain, hingga nyelonong masuk saat suami sedang tidak di rumah.
"Saya aja pernah diintipnya saat mandi, juga putri saya Kristina semasa hidup yang sampai takut ke kamar mandi karena melihat ada orang yang mengintip," ujar Tiomasretna.
Tidak itu saja, kata Ibunda almarhumah Kristina ini, pernah di tahun 2018 lalu, saat dusun itu masih gelap gulita karena belum dialiri listrik, seseorang yang menurutnya adalah RH nyelonong masuk ke kamar tidurnya hingga mengambil sesuatu barang.
"Saat itu, saya kira dia suami saya yang duduk di sisi tempat tidur, di tengah kegelapan saat kondisi rumah yang hanya sekedar diterangi lampu minyak. Saya baru sadar di pagi harinya, saat ada barang yang hilang dari kamar," urainya.
Kejadian-kejadian masa lalu tersebut dinilai menjadi alasan kuat jika tersangka RH memiliki prilaku seksual menyimpang meski telah memiliki 5 orang anak dari istrinya boru Panggabean.
"Dulu, Kristina bilang ada yang mengintipnya saat di kamar mandi, hingga terpaksa saya temani. Saya tak mengira jika putri saya akhirnya menjadi korbannya, yang saya yakini telah diperkosa lebih dahulu kemudian dibunuh," tandasnya.
Sebelumnya, dalam keterangan resminya di Mapolres Taput, Jumat (9/8), Kapolres Taput AKBP Horas Marasi Silaen menyebutkan, pihaknya masih belum dapat memastikan apakah korban pembunuhan, Kristina Gultom, mengalami kekerasan seksual, atau tidak, karena masih menunggu hasil laboratorium forensik RSU Djasamen Saragih.
"Namun, terkait ada tidaknya dugaan tindak kekerasan seksual yang dilakukan pelaku, kita masih menunggu hasil laboratorium forensik," kata AKBP Horas.