Polisi ringkus tujuh pemasok ganja dan sabu ke kampus

Sabtu, 17 Agustus 2019 7:10 WIB

Mataram (ANTARA) -  Petugas Polres Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, meringkus tujuh pengedar ganja dan sabu, yang selama ini memasok ke sejumlah kampus dan pekerja pabrik di Tangerang.

Para tersangka ini, ditangkap pada lima tempat berbeda, di sejumlah wilayah di Tangerang dan Jakarta. Sebanyak 422.05 gram sabu dan 5.129.51 gram ganja kering senilai hampir Rp1 miliar, disita dari tangan pelaku.

Wakapolres Tangerang Selatan (Tangsel) Kompol Arman, Jumat, mengatakan sasaran peredaran ganja dan sabu para pengedar menyasar kalangan mahasiswa dan buruh pabrik.

"Tidak hanya mahasiswa dan pekerja, anak sekolah juga. Peredarannya banyak terjadi di kawasan kampus sekitar Ciputat dan Jakarta Selatan," kata Arman, di Polres Tangsel, Serpong.

Dijelaskan dia, ketujuh pengedar narkotika itu ditangkap oleh petugas gabungan dari Polsek Ciputat dan Curug. Penangkapan di wilayah Neglasari, Sawangan, Pesanggarahan, Tebet, dan Karawaci.

"Masih dikembangkan. Tentunya mereka semua pengedar, karena barang buktinya di atas 5 gram semua. Dari pengakuannya, sudah satu tahun terakhir," sambung Arman.

Salah seorang tersangka yang berinisial A diketahui seorang residivis kasus narkotika. Dia ditangkap, pada 2013, karena memakai sabu. Saat itu, dia direhabilitasi. Setelah keluar penjara malah menjadi pengedar sabu.

Dalam keterangannya A mengaku, sudah setahun lebih mengedarkan sabu. Narkotika dari luar negeri itu, didapat dari rekannya yang merupakan narapidana di Tangerang

"Pertama diajak oleh teman, tapi sekarang teman yang ngajak sudah ditangkap. Barangnya dapat dari kawan, di dalam lapas. Kalau dulu, saya direhabilitasi. Tapi sekarang menjual," sambung A.

Terpisah, Kasat Narkoba Polres Tangsel Iptu Edy Suprayitno mengatakan, peredaran narkotika di wilayah Tangsel terus mengalami peningkatan disetiap tahunnya.

"Kalau peredarannya terus meningkat. Tidak mengenal usia dan kalangan. Trennya terus meningkat setiap tahunnya. Tangsel merupakan jalur perlintasan peredaran sabu dan ganja yang sangat potensial," paparnya.

Dijelaskan dia, peredaran narkotika yang masuk ke wilayah Tangsel banyak dari Bogor, Jakarta, Depok, Tangerang Kota, dan kabupaten. Perputaran uang akibat bisnis itupun cukup besar di wilayah Tangsel.

"Terutama luas wilayahnya dan Tangsel. Ini kan jalur dari Bogor, Jakarta, Depok dan Tangerang. Kita sedang mendalami jalur-jalur rawan narkotika itu," pungkasnya

Pewarta : Antara
Editor : Ihsan Priadi
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Mobil truk seruduk tembok rumah warga di Lombok Timur

19 jam lalu

Ratusan personel kepolisian siap amankan debat Pilkada Lombok Tengah

19 jam lalu

Kemenkumham NTB dukung kepolisian ungkap kasus narkoba libatkan narapidana

20 jam lalu

Polrestro Jakbar membongkar jaringan narkoba internasional

06 November 2024 6:53 Wib

Walhi lakukan investigasi terkait tambang emas ilegal di Sekotong Lombok Barat

04 November 2024 17:16 Wib
Terpopuler

Sugeng tindak Bu Sri, Berpulang dalam senyap di kala Surabaya tak pernah tertidur lelap

Suara Publik - 03 November 2024 20:29 Wib

Akademisi Unram nilai pergerakan TGB tak pengaruhi politik di NTB

Politik - 22 jam lalu

PBNU usul ke Mendikdasmen agar guru ASN bisa ngajar di sekolah swasta

Kesra - 01 November 2024 18:28 Wib

Pemerintah diharapkan tindak tegas pengeboran sumur migas ilegal

Nasional - 01 November 2024 6:46 Wib

Menko Perekonomian Airlangga sebut investor tekstil Taiwan minta Indonesia rampungkan IEU-CEPA

Nasional - 01 November 2024 18:49 Wib