Mataram (ANTARA) - Petugas Polres Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, meringkus tujuh pengedar ganja dan sabu, yang selama ini memasok ke sejumlah kampus dan pekerja pabrik di Tangerang.
Para tersangka ini, ditangkap pada lima tempat berbeda, di sejumlah wilayah di Tangerang dan Jakarta. Sebanyak 422.05 gram sabu dan 5.129.51 gram ganja kering senilai hampir Rp1 miliar, disita dari tangan pelaku.
Wakapolres Tangerang Selatan (Tangsel) Kompol Arman, Jumat, mengatakan sasaran peredaran ganja dan sabu para pengedar menyasar kalangan mahasiswa dan buruh pabrik.
"Tidak hanya mahasiswa dan pekerja, anak sekolah juga. Peredarannya banyak terjadi di kawasan kampus sekitar Ciputat dan Jakarta Selatan," kata Arman, di Polres Tangsel, Serpong.
Dijelaskan dia, ketujuh pengedar narkotika itu ditangkap oleh petugas gabungan dari Polsek Ciputat dan Curug. Penangkapan di wilayah Neglasari, Sawangan, Pesanggarahan, Tebet, dan Karawaci.
"Masih dikembangkan. Tentunya mereka semua pengedar, karena barang buktinya di atas 5 gram semua. Dari pengakuannya, sudah satu tahun terakhir," sambung Arman.
Salah seorang tersangka yang berinisial A diketahui seorang residivis kasus narkotika. Dia ditangkap, pada 2013, karena memakai sabu. Saat itu, dia direhabilitasi. Setelah keluar penjara malah menjadi pengedar sabu.
Dalam keterangannya A mengaku, sudah setahun lebih mengedarkan sabu. Narkotika dari luar negeri itu, didapat dari rekannya yang merupakan narapidana di Tangerang
"Pertama diajak oleh teman, tapi sekarang teman yang ngajak sudah ditangkap. Barangnya dapat dari kawan, di dalam lapas. Kalau dulu, saya direhabilitasi. Tapi sekarang menjual," sambung A.
Terpisah, Kasat Narkoba Polres Tangsel Iptu Edy Suprayitno mengatakan, peredaran narkotika di wilayah Tangsel terus mengalami peningkatan disetiap tahunnya.
"Kalau peredarannya terus meningkat. Tidak mengenal usia dan kalangan. Trennya terus meningkat setiap tahunnya. Tangsel merupakan jalur perlintasan peredaran sabu dan ganja yang sangat potensial," paparnya.
Dijelaskan dia, peredaran narkotika yang masuk ke wilayah Tangsel banyak dari Bogor, Jakarta, Depok, Tangerang Kota, dan kabupaten. Perputaran uang akibat bisnis itupun cukup besar di wilayah Tangsel.
"Terutama luas wilayahnya dan Tangsel. Ini kan jalur dari Bogor, Jakarta, Depok dan Tangerang. Kita sedang mendalami jalur-jalur rawan narkotika itu," pungkasnya
Para tersangka ini, ditangkap pada lima tempat berbeda, di sejumlah wilayah di Tangerang dan Jakarta. Sebanyak 422.05 gram sabu dan 5.129.51 gram ganja kering senilai hampir Rp1 miliar, disita dari tangan pelaku.
Wakapolres Tangerang Selatan (Tangsel) Kompol Arman, Jumat, mengatakan sasaran peredaran ganja dan sabu para pengedar menyasar kalangan mahasiswa dan buruh pabrik.
"Tidak hanya mahasiswa dan pekerja, anak sekolah juga. Peredarannya banyak terjadi di kawasan kampus sekitar Ciputat dan Jakarta Selatan," kata Arman, di Polres Tangsel, Serpong.
Dijelaskan dia, ketujuh pengedar narkotika itu ditangkap oleh petugas gabungan dari Polsek Ciputat dan Curug. Penangkapan di wilayah Neglasari, Sawangan, Pesanggarahan, Tebet, dan Karawaci.
"Masih dikembangkan. Tentunya mereka semua pengedar, karena barang buktinya di atas 5 gram semua. Dari pengakuannya, sudah satu tahun terakhir," sambung Arman.
Salah seorang tersangka yang berinisial A diketahui seorang residivis kasus narkotika. Dia ditangkap, pada 2013, karena memakai sabu. Saat itu, dia direhabilitasi. Setelah keluar penjara malah menjadi pengedar sabu.
Dalam keterangannya A mengaku, sudah setahun lebih mengedarkan sabu. Narkotika dari luar negeri itu, didapat dari rekannya yang merupakan narapidana di Tangerang
"Pertama diajak oleh teman, tapi sekarang teman yang ngajak sudah ditangkap. Barangnya dapat dari kawan, di dalam lapas. Kalau dulu, saya direhabilitasi. Tapi sekarang menjual," sambung A.
Terpisah, Kasat Narkoba Polres Tangsel Iptu Edy Suprayitno mengatakan, peredaran narkotika di wilayah Tangsel terus mengalami peningkatan disetiap tahunnya.
"Kalau peredarannya terus meningkat. Tidak mengenal usia dan kalangan. Trennya terus meningkat setiap tahunnya. Tangsel merupakan jalur perlintasan peredaran sabu dan ganja yang sangat potensial," paparnya.
Dijelaskan dia, peredaran narkotika yang masuk ke wilayah Tangsel banyak dari Bogor, Jakarta, Depok, Tangerang Kota, dan kabupaten. Perputaran uang akibat bisnis itupun cukup besar di wilayah Tangsel.
"Terutama luas wilayahnya dan Tangsel. Ini kan jalur dari Bogor, Jakarta, Depok dan Tangerang. Kita sedang mendalami jalur-jalur rawan narkotika itu," pungkasnya
Pewarta : Antara
Editor : Ihsan Priadi
Copyright © ANTARA 2024