Tidak ada latihan khusus bagi Ahsan/Hendra, intinya merebut juara dunia

Rabu, 28 Agustus 2019 7:32 WIB

Mataram (ANTARA) - Ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mengatakan tak ada latihan khusus yang diberikan kepada mereka dari pelatih namun ada satu hal yang menjadi kunci bagi pasangan berjuluk The Daddies itu untuk merebut gelar juara dunia tahun ini.

Di final Kejuaraan Dunia BWF di Basel, Swiss, Ahsan/Hendra yang menjadi unggulan keempat mengalahkan unggulan ke-12 asal Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dalam pertarungan tiga gim 25-23, 9-21, 21-15.

"Menjaga kekompakan itu dari segi komunikasi. Di ganda itu komunikasi yang terpenting," kata Hendra setibanya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Selasa malam.

Menerapkan komunikasi yang baik, sejak babak awal hingga final di Basel, pasangan peringkat dua dunia itu pun hanya kehilangan dua gim sebelum memboyong medali emas kejuaraan dunia.


Dengan kemenangan atas pasangan Jepang itu, Hendra menyamai rekor empat medali emas yang diraih Cai Yun dan Fu Haifeng asal China sebagai sebagai atlet terbanyak yang memperoleh gelar juara dunia ganda putra. Salah satu medali emas Hendra diraih ketika berpasangan dengan Markis Kido pada 2007.

Hendra juga menyamai rekor kemenangan Liliyana Natsir di kejuaraan dunia. Sedangkan Ahsan baru tiga gelar, yang semuanya diraih bersama Hendra (2013,2015 dan 2019).

Ini juga menjadi pertama kalinya dalam satu dekade terakhir, sejak Cai dan Fu pada 2009, juara All England meraih gelar di Kejuaraan Dunia pada tahun yang sama.

"Alhamdulillah bisa juara dunia lagi. Bagi saya final merupakan pertandingan paling berkesan karena semua orang ingin juara. Atmosfernya juga beda, lawan kami lebih muda dan kuat. Kita juga mau bertarung di hari kemerdekaan ini." kata Ahsan.

Ahsan mengakui jika tak ada latihan yang dibedakan antara mereka dengan para pemain muda seperti Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di pelatnas Cipayung.

"Porsi latihan sama dengan yang muda-muda. Kami sendiri tidak mau kalah," kata Ahsan.

Sementara itu Hendra (35), yang menjadi pemain tertua di kejuaraan tersebut, bersyukur masih bisa tampil prima dan merebut gelar untuk kali keempatnya.

"Tidak menyangka, tapi saya bersyukur masih bisa main sampai sekarang," kata Hendra.
 

Pewarta : Antara
Editor : Ihsan Priadi
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Ganda putra The Daddies tetap nikmati laga meski tersingkir

14 March 2024 4:55 Wib

The Daddies atasi perlawanan Akira/Taichi di 32 besar Malaysia Open 2024

11 January 2024 7:17 Wib

Hasil BWF World Tour Finals 2022: Ahsan/Hendra dan Ginting melaju ke final

11 December 2022 4:38 Wib, 2022

Hasil BWF World Tour Finals: Pasangan Ahsan/Hendra lolos ke semifinal

09 December 2022 5:28 Wib, 2022

Ahsan/Hendra membawa Skuad Garuda unggul 4-0 atas Aljazair

10 October 2021 7:53 Wib, 2021
Terpopuler

Pedrosa sabet podium Sprint di Jerez usai Quartararo

Olahraga - 28 April 2024 6:19 Wib

Rio Waida waspadai ombak "mematikan" Tahiti di Olimpiade Paris

Olahraga - 25 April 2024 18:07 Wib

Tim Arsenal tinggalkan Liverpool dan Man City

Sepakbola - 24 April 2024 6:41 Wib

Nobar semifinal Piala Asia U-23 di Teras Udayana Mataram

Kabar NTB - 29 April 2024 15:28 Wib

Menang "3-point contest", Jordan: Banyak shooter bagus ikut serta

Olahraga - 28 April 2024 6:33 Wib